1. Jelaskan secara singkat pengertian produksi baik
secara umum maupun secara secara ekonomi!
Jawab :
Produksi
merupakan salah satu kegiatan yang berhubungan erat dengan kegiatan ekonomi.
Melalui proses produksi bisa dihasilkan berbagai macam barang yang dibutuhkan
oleh manusia. Tingkat produksi juga dijadikan sebagai patokan penilaian atas
tingkat kesejahteraan suatu negara. Jadi tidak heran bila setiap negara
berlomba - lomba meningkatkan hasil produksi secara global untuk meningkatkan
pendapatan perkapitanya.
Berikut ini adalah pengertian dan
definisi produksi:
PENGERTIAN PRODUKSI SECARA UMUM
Produksi merupakan semua perbuatan
atau kegaitan yang tidak hanya mencakup pembuatan barang
barang saja, tetapi dapat juga
membuat atau menciptakan jasa pelayanan, seperti acara hiburan,
penulisan buku - buku cerita, dan
pelayanan jasa keuangan.
PENGERTIAN PRODUKSI SECARA EKONOMI
Produksi mengacu pada kegiatan yang
berhubungan dengan usaha penciptaan dan penambahan
kegunaan atau utilitas suatu barang
dan jasa.
2. Sistem produksi dan operasi adalah
suatu keterkaitan dari unsur-unsur yang berbeda secara terpadu, menyatu, dan
menyeluruh. Jelaskan!
Jawab :
SIKLUS PRODUKSI
Siklus
Produksi adalah serangkaian aktivitas bisinis dan kegiatan pengolahan data yang
berkaitan dengan proses pembuatan produk. Siklus produksi berkaitan erat dengan
sub sistem yang lain, seperti yang tertera pada gambar di bawah ini.
Hubungan Sistem Produksi dengan Sistem Lainnya
Perancangan
produk merupakan tahap awal dari sistem
produksi yang bertujuan untuk merancang sebuah produk yang memenuhi keinginan
konsumen dalam hal kualitas, lama pengerjaan, dan biaya produksi yang rendah.
Dokumen yang dihasilkan dari aktivitas produksi adalah :
1. Daftar kebutuhan bahan (bill of material).
2. Daftar kegiatan (Operating list/routing sheet).
Tahap
kedua dari sistem produksi adalah membuat
perencanaan dan penjadwalan produksi yang bertujuan produksi dilakukan
seefisien mungkin untuk memenuhi pesanan yang ada dan kemungkinan permintaan
jangka pendek tanpa menghasilkan produk yang berlebih. Untuk memmbuat rencana
produksi, tersedia 2 metode yang umum dipakai, yaitu :
1. Perencanaan
sumberdaya manufaktur (manufacturing resource planning/MPR-II).
2. Sistem manufaktur
Just-in-time (JIT).
Dokumen
yang digunakan dalam aktivitas perencanaan dan penjadwalan produksi yaitu :
1. Jadwal produksi (master production schedule).
2. Order produksi (production order).
3. Bukti permintaan bahan baku (material requisition).
Tahap
ketiga dalam sistem produksi adalah
pembuatan produk. Informasi penting yang berhubungan dengan produksi yaitu :
konsumsi bahan baku, tenaga kerja, dan biaya overhead sehingga sistem informasi
akuntansi dapat mengolah data tersebut, memprosesnya dan membuat berbagai macam
laporan yang diperlukan.
Sistem Akuntansi Biaya
Tahap
akhir dalam sistem produksi adalah sistem akuntansi biaya yang bertujuan yaitu
:
1. Menghasilkan informasi untuk perencanaan, pengendalian, dan
penilaian kinerja dalam produksi.
2. Menghasilkan informasi biaya yang akurat agar dapat
digunakan sebagai dsar penentuan harga (pricing) dan kepututusan tentang
komposisi produk (product mix).
3. Menghasilkan informasi yang dapat digunakan untuk
menghitung nilai persediaan dan harga pokok penjualan.
Jenis
sistem akuntansi biaya yang umum digunakan oleh sebuah perusahaan adalah
sistem penentuan harga pokok pesanan (job order costing) dan sistem peneentuan
harga pokok proses (process costing) dan laporan yang dihasilkan sistem
akuntansi biaya umumnya berupa :
1. Laporan kontrol (control report).
2. Laporan harga pokok
produksi (production cost report)
Catatan
akuntansi yang diselenggarakan dalam sistem akuntansi biaya adalah :
1. Jika perusahaan mengolah data biaya secara manual
(noncomputerized record) :
a. Perusahaan jasa dan manufaktur
menggunakan sebuah kartu harga pokok produksi
(production cost ledger) yang berfungsi sebagai kartu pembantu untuk rekening
persediaan produk dalam proses.
b.
Jika perusahaan menggunakan sistem
harga pokok pesanan, catatan ini dibuat satu halaman untuk setiap pesanan.
c.
Jika perusahaan menggunakan sistem
harga pokok proses, catatan ini dibuat dalam satu halaman untuk setiap pusat
biaya. Untuk mencatat informasi dalam catatan ini, digunakan arsip order
produksi.
2. Jika perusahaan mengolah data biaya dengan menggunakan
komputer :
a. File induk (master file) dan file transaksi
(transaction file).
b. Dalam sistem database, data biaya
akan ditampung dalam sub skema secara independen.
Prosedur Pengolahan Transaksi
Pengolahan
transaksi biaya dapat dilakukan secara manual atau dengan menggunakan komputer
dan prosedure pengolahan transaksi dalam bentuk narasi dan bagan alir
(flowchart).
Prosedure/Sistem
Akuntansi Biaya (manual) dimulai dari Bagian Gudang ke Departemen Pengawasan
Produksi ke Bagian Pabrik ke Bagian Akuntansi Biaya.
Input
Data Internal perusahaan merupakan data intern sistem keseluruhan yang mendukung proses pengolahan data menjadi informasi yang berguna. Data ini meliputi sumber daya manusia (SDM), material, mesin, dan hal lainnya yang mendukung proses secara keseluruhan seperti transportasi, spesifikasi kualitas material, frekuensi perawatan, dan lain-lain.
Bagan proses sistem produksi
Data Internal perusahaan merupakan data intern sistem keseluruhan yang mendukung proses pengolahan data menjadi informasi yang berguna. Data ini meliputi sumber daya manusia (SDM), material, mesin, dan hal lainnya yang mendukung proses secara keseluruhan seperti transportasi, spesifikasi kualitas material, frekuensi perawatan, dan lain-lain.
Contoh data eksternal adalah data pemasok
(supplier), kebijakan pemerintah tentang UMR, listrik, dll.Data-data ini
biasanya berguna untuk perhitungan cost dalam manufaktur mulai dari
awal hingga akhir proses.
Data awal ini dapat diperoleh sejak awal perusahaan berdiri maupun pada saat proses produksi berlangsung, kemudian data-data yang diperlukan didokumentasikan ke dalam sebuah database. Namun, apakah kita bisa mendefinisikan data apa saja yang perlu kita catat ke dalam sebuah database?
Oleh karena abstrak dan banyaknya data yang harus didokumentasi, maka kita harus bisa mendefinisikan tujuan akhir dari informasi yang hendak kita buat. Pihak manajemen puncak (eksekutif) harus memberikan pedoman kepada pihak manajemen informasi untuk membuat sebuah sistem informasi yang dikehendaki. Setelah itu, pihak manajemen informasi dapat memutuskan untuk mengumpulkan data yang seperti apa untuk dapat menghasilkan informasi seperti yang diharapkan oleh pihak eksekutif.
Data awal ini dapat diperoleh sejak awal perusahaan berdiri maupun pada saat proses produksi berlangsung, kemudian data-data yang diperlukan didokumentasikan ke dalam sebuah database. Namun, apakah kita bisa mendefinisikan data apa saja yang perlu kita catat ke dalam sebuah database?
Oleh karena abstrak dan banyaknya data yang harus didokumentasi, maka kita harus bisa mendefinisikan tujuan akhir dari informasi yang hendak kita buat. Pihak manajemen puncak (eksekutif) harus memberikan pedoman kepada pihak manajemen informasi untuk membuat sebuah sistem informasi yang dikehendaki. Setelah itu, pihak manajemen informasi dapat memutuskan untuk mengumpulkan data yang seperti apa untuk dapat menghasilkan informasi seperti yang diharapkan oleh pihak eksekutif.
Proses
Proses pengolahan data menjadi informasi selalu diidentikkan dengan Database
Management System (DBMS). DBMS ini identik dengan manajemen data, dimana
data yang ada harus dijamin akurasi, kemutakhiran, keamanan, dan
ketersediaannya bagi pemakai.
Kegiatan yang terjadi di dalam manajemen data adalah :
1.Pengumpulan (pendokumentasian) data
2. Pengujian data, agar tidak terjadi inkonsistensi data
3. Pemeliharaan data, untuk menjamin akurasi dan kemutakhiran data.
4. Keamanan data, untuk menghindari kerusakan serta penyalahgunaan data.
5. Pengambilan data, bisa dalam bentuk laporan, untuk memudahkan pengolahan data yang lain.
Seperti halnya data input, pengolahan data menjadi informasi memerlukan proses khusus dengan menggunakan metode perhitungan yang sesuai dengan kebutuhan industry yang bersangkutan. Apabila kita belum mengetahui keinginan informasi dari pihak eksekutif, pengolahan data yang ada dapat menimbulkan cost yang inefektif dan inefisiensi.
Output
Informasi yang dihasilkan dari hasil pengolahan data perlu diklasifikasikan berdasarkan beberapa subsistem. Dalam hal ini, penulis mengklasifikasikan output data menjadi 3 bagian yaitu persediaan, produksi dan kualitas, dimana ketiganya ini tidak meninggalkan unsur biaya yang terjadi di dalamnya.
Kegiatan yang terjadi di dalam manajemen data adalah :
1.Pengumpulan (pendokumentasian) data
2. Pengujian data, agar tidak terjadi inkonsistensi data
3. Pemeliharaan data, untuk menjamin akurasi dan kemutakhiran data.
4. Keamanan data, untuk menghindari kerusakan serta penyalahgunaan data.
5. Pengambilan data, bisa dalam bentuk laporan, untuk memudahkan pengolahan data yang lain.
Seperti halnya data input, pengolahan data menjadi informasi memerlukan proses khusus dengan menggunakan metode perhitungan yang sesuai dengan kebutuhan industry yang bersangkutan. Apabila kita belum mengetahui keinginan informasi dari pihak eksekutif, pengolahan data yang ada dapat menimbulkan cost yang inefektif dan inefisiensi.
Output
Informasi yang dihasilkan dari hasil pengolahan data perlu diklasifikasikan berdasarkan beberapa subsistem. Dalam hal ini, penulis mengklasifikasikan output data menjadi 3 bagian yaitu persediaan, produksi dan kualitas, dimana ketiganya ini tidak meninggalkan unsur biaya yang terjadi di dalamnya.
Sumber : http://aldyrizaldi.blogspot.com/2012/12/aplikasi-aplikasi-siklus-produksi-dan.html
http://darmansyah.weblog.esaunggul.ac.id/2012/11/22/sistem-informasi-manufaktur/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar