1. Jelaskan
sifat bisnis internasional, dalam hal apa saja bisnis internasional dapat
mempengaruhi kehidupan kita sehari-hari!
Jawab :
Bisnis
internasional sangat berpengaruh pada kehidupan sehari-hari nterutama pada
perekonomian negara misalkan saja jika suatu Negara ingin mencapai kemakmuran,
maka mutlak negara tersebut harus melakukan perdagangan dengan Negara lainnya.
Beberapa alasan untuk melaksanakan bisnis internasional antara lain berupa :
1. Spesialisasi antar bangsa – bangsa
Dalam hubungan dengan keunggulan atau kekuatan tertentu beserta kelemahannya itu maka suatu Negara haruslah menentukan pilihan strategis untuk memproduksikan suatu komoditi yang strategis yaitu :
Dalam hubungan dengan keunggulan atau kekuatan tertentu beserta kelemahannya itu maka suatu Negara haruslah menentukan pilihan strategis untuk memproduksikan suatu komoditi yang strategis yaitu :
- Memanfaatkan semaksimal mungkin kekuatan yang ternyata benar-benar paling unggul sehingga dapat menghasilkannya secara lebih efisien dan paling murah diantara Negara-negara yang lain.
- Menitik beratkan pada komoditi yang memiliki kelemahan paling kecil diantara Negara-negara yang lain
- Mengkonsentrasikan perhatiannya untuk memproduksikan atau menguasai komoditi yang memiliki kelemahan yang tertinggi bagi negerinya.
2. Pertimbangan pengembangan bisnis
Perusahaan yang sudah bergerak di bidang tertentu dalam suatu bisnis di dalam negeri seringkali lalu mencoba untuk mengembangkan pasarnya ke luar negeri. Hal ini akan menimbulkan beberapa pertimbangang yang mendorong mengapa suatu perusahaan melaksanakan atau terjun ke bisnis internasional tersebut :
Perusahaan yang sudah bergerak di bidang tertentu dalam suatu bisnis di dalam negeri seringkali lalu mencoba untuk mengembangkan pasarnya ke luar negeri. Hal ini akan menimbulkan beberapa pertimbangang yang mendorong mengapa suatu perusahaan melaksanakan atau terjun ke bisnis internasional tersebut :
- Memanfaatkan kapasitas mesin yang masih menganggur yang dimiliki oleh suatu perusahaan
- Produk tersebut di dalam negeri sudah mengalami tingkat kejenihan dan bahkan mungkin sudah mengalami tahapan penurunan (decline phase) sedangkan di luar negeri justru sedang berkembang (growth)
- Persaingan yang terjadi di dalam negeri kadang justru lebih tajam katimbang persaingan terhadap produk tersebut di luar negeri
- Mengembangkan pasar baru (ke luar negeri) merupakan tindakan yang lebih mudah ketimbang mengembangkan produk baru (di dalam negeri)
- Potensi pasar internasional pada umumnya jauh lebih luas ketimbang pasar domestic.
DAMPAK DARI BISNIS GLOBAL
Bisnis global adalah membeli dan menjual
barang-barang dan jasa kepada orang-orang dari negara yang berbeda.
Coba perhatikan sepatu anda? Dari negara mana
mereka dibuat? Bagaimana dengan komputer anda? Motor anda? Baju dan celana
anda? Bisakah anda lihat, kata made in Amerika, made in Korea, made in Taiwan.
Dan terlebih, bagaimana dengan pulpen anda, yang harganya hanya Rp 1.500,-?
Bisakah anda baca tulisan made in China disitu?
Demikianlah gambaran tentang dampak dari bisnis
global, yaitu memungkinkannya negara produsen (negara dimana
produk tersebut di produksi dan dirakit) mengekspor barang-barang yang telah
mereka produksi untuk dijual di negara lain. Selain itu, bisnis global juga
memungkinkan bagi perusahaan-perusahaan Asing sebagai negara asal
(Negara tempat dimana kantor pusat sebuah perusahaan) untuk mengatas-namakan
produk yang mereka buat di negara lain. Sebagai contoh, KFC, ayamnya kan ayam
di daerah itu juga, bukan ayam yang di impor dari Amerika, namun di atas
namakan atau di beri merk KFC.
Hal ini dimungkinkan dengan adanya sistem
Investasi asing langsung, yaitu sebuah metode investasi di mana perusahaan
membangun bisnis baru atau membeli sebuah bisnis yang telah berjalan di luar
negeri.
Perusahaan-perusahaan Amerika Serikat terus
mendominasi perdagangan dunia sejak awal 1960-an hingga awal 1990-an, dan pada
tahun 1995, perusahaan-perusahaan berteknologi tingginya adalah pemimpin
empat jenis pasar (market leader) dari tujuh jenis industri
berteknologi tinggi tingkat global, yaitu : penerbangan, instrumen-instrumen
ilmiah, komputer, dan peralatan kantor, serta farmasi.
Tapi saat ini, perusahaan-perusahaan Amerika
Serikat menghadapi persaingan ketat di seluruh dunia. Perekonomian Prancis,
Jerman, Italia, Jepang, dan Inggris yang sebelumnya rusak akibat perang,
sekarang menjadi bagian dari anggota negara-negara (G-tujuh) menyumbangkan
lebih dari 70 persen Produk Nasional Bruto (nilai semua
barang/jasa yang dihasilkan setiap tahun di seluruh dunia). Selain itu, fakta
lain bahwa persaingan pasar dunia adalah dengan hadirnya Perusahaan
Multinasional (perusahaan yang memiliki bisnis di dua negara atau
lebih). Pada tahun 1970, perusahaan multinasional dunia yang berjumlah 7.000
perusahaan berkantor pusat hanya di dua negara, Amerika seikat dan Inggris.
Sekarang, ada 35.000 Perusahaan Multinasional, sekitar 17.000 berkantor pusat
di empat negara yaitu Swiss, Jerman, Jepang, dan Amerika Serikat. Sisanya
18.000 berkantor pusat di seluruh dunia.
Sepuluh tahun terakhir, investasi asing langsung
sudah berlipat ganda, membuat pasar dunia lebih kompetitif dari pada biasanya,
perusahaan multinasional terus melakukan perluasan usaha untuk memenuhi
permintaan konsumen pasar dunia.
2. Mengapa bisnis internasional memiliki resiko yang
lebih tinggi dari pada bisnis di dalam negeri?
Jawab :
Perdagangan internasional memiliki banyak resiko yang lebih tinggi jika di
bandingkan dengan perdagangan dalam negri atau nasional. Dalam kegiatan bisnis
internasional(antar-negara) sering kali suatu negara mengalami hambatan.
Hambatan perdagangan internasional adalah regulasi atau peraturan
pemerintah yang membatasi perdagangan bebas.
Berikut ini beberapa hambatan yang sering muncul dalam perdagangan
internasional.
a. Perbedaan Mata Uang Antarnegara
Mata uang yang berlaku di setiap negara berbeda – beda. Negara yang melakukan kegiatan ekspor, biasanya meminta kepada negara pengimpor untuk membayar dengan menggunakan mata uang negara pengekspor. Pembayarannya tentunya akan berkaitan dengan nilai uang itu sendiri. Padahal nilai uang setiap negara berbeda-beda. Apabila nilai mata uang negara pengekspor lebih tinggi daripada nilai mata uang negara pengimpor, maka dapat menambah pengeluaran bagi negara pengimpor. Dengan demikian, agar kedua negara diuntungkan dan lebih mudah proses perdagangannya perlu adanya penetapan mata uang sebagai standar internasional.
Mata uang yang berlaku di setiap negara berbeda – beda. Negara yang melakukan kegiatan ekspor, biasanya meminta kepada negara pengimpor untuk membayar dengan menggunakan mata uang negara pengekspor. Pembayarannya tentunya akan berkaitan dengan nilai uang itu sendiri. Padahal nilai uang setiap negara berbeda-beda. Apabila nilai mata uang negara pengekspor lebih tinggi daripada nilai mata uang negara pengimpor, maka dapat menambah pengeluaran bagi negara pengimpor. Dengan demikian, agar kedua negara diuntungkan dan lebih mudah proses perdagangannya perlu adanya penetapan mata uang sebagai standar internasional.
b . Kualitas Sumber Daya yang Rendah
Rendahnya kualitas tenaga kerja dapat menghambat perdagangan internasional karena jika sumber daya manusianya rendah, maka kualitas dari hasil produksi(produk) akan rendah pula. Suatu negara yang memiliki kualitas produk rendah akan sulit bersaing dengan barang – barang yang dihasilkan oleh negara lain yang kualitasnya lebih baik. Hal ini tentunya menjadi penghambat bagi negara yang bersangkutan untuk melakukan perdagangan internasional.
Rendahnya kualitas tenaga kerja dapat menghambat perdagangan internasional karena jika sumber daya manusianya rendah, maka kualitas dari hasil produksi(produk) akan rendah pula. Suatu negara yang memiliki kualitas produk rendah akan sulit bersaing dengan barang – barang yang dihasilkan oleh negara lain yang kualitasnya lebih baik. Hal ini tentunya menjadi penghambat bagi negara yang bersangkutan untuk melakukan perdagangan internasional.
c . Pembayaran Antarnegara Sulit dan Risikonya Besar
Pada saat melakukan kegiatan perdagangan internasional, negara pengimpor akan mengalami kesulitan dalam hal pembayaran. Apabila pembayarnya dilakukan secara tunai maka negara pengimpor akan mengalami kesulitan dan resiko yang tinggi, seperti perampokan. Oleh karena itu, negara pengekspor tidak mau menerima pembayaran secara tunai tetapi melalui kliring internasional atau telegraphic transfer atau menggunakan L/C.
Pada saat melakukan kegiatan perdagangan internasional, negara pengimpor akan mengalami kesulitan dalam hal pembayaran. Apabila pembayarnya dilakukan secara tunai maka negara pengimpor akan mengalami kesulitan dan resiko yang tinggi, seperti perampokan. Oleh karena itu, negara pengekspor tidak mau menerima pembayaran secara tunai tetapi melalui kliring internasional atau telegraphic transfer atau menggunakan L/C.
d . Adanya Kebijaksanaan Impor dari Suatu Negara
Setiap negara tentunya akan selalu melindungi hasil produksinya sendiri. Mereka tidak ingin hasil produksinya tersaingi oleh hasil peoduksi dari luar negeri. Oleh karena itu, setiap negara akan memberlakukan kebijakan untuk melindungi barang-barang dalam negeri. Salah satunya dengan menetapkan tarif impor.
Setiap negara tentunya akan selalu melindungi hasil produksinya sendiri. Mereka tidak ingin hasil produksinya tersaingi oleh hasil peoduksi dari luar negeri. Oleh karena itu, setiap negara akan memberlakukan kebijakan untuk melindungi barang-barang dalam negeri. Salah satunya dengan menetapkan tarif impor.
Apabila tarif impor tinggi maka produk impor tersebut akan menjadi lebih
mahal daripada peoduk dalam negeri sehingga mengakibatkan masyarakat menjadi
kurang tertarik untuk membeli produk impor. Hal itu akan menjadi penghambat
bagi negara lain untuk melakukan perdagangan.
e . Terjadinya Perang
Terjadinya perang dapat menyebabkan hubungan antarnegara terputus. Selain itu, kondisi perekonomian negara yang sedang berperang tersebut juga akan mengalami kelesuan. Hal ini dapat menyebabkan perdagangan antarnegara akan terhambat.
Terjadinya perang dapat menyebabkan hubungan antarnegara terputus. Selain itu, kondisi perekonomian negara yang sedang berperang tersebut juga akan mengalami kelesuan. Hal ini dapat menyebabkan perdagangan antarnegara akan terhambat.
f . Adanya Organisasi – Organisasi Ekonomi Regional
Biasanya dalam satu wilayah regional terdapat organisasi – organisasi ekonomi. Tujuan organisasi – organisasi tersebut adalah untuk memajukan perekonomian negara – negara anggotanya. Kebijakan serta peraturan yang dikeluarkannya pun hanya untuk kepentingan negara – negara anggota saja. Sebuah organisasi ekonomi regional akan mengeluarkan peraturan ekspor dan impor yang khusus untuk negara anggotanya. Akibatnya apabila ada negara di luar anggota organisasi tersebut melakukan perdagangan dengan negara anggota akan mengalami kesulitan.
Biasanya dalam satu wilayah regional terdapat organisasi – organisasi ekonomi. Tujuan organisasi – organisasi tersebut adalah untuk memajukan perekonomian negara – negara anggotanya. Kebijakan serta peraturan yang dikeluarkannya pun hanya untuk kepentingan negara – negara anggota saja. Sebuah organisasi ekonomi regional akan mengeluarkan peraturan ekspor dan impor yang khusus untuk negara anggotanya. Akibatnya apabila ada negara di luar anggota organisasi tersebut melakukan perdagangan dengan negara anggota akan mengalami kesulitan.
Sumber :