MAKALAH AKUNTANSI KOMPARATIF EROPA INI DIBUAT UNTUK MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH SOFTSKILL AKUNTANSI INTERNASIONAL.
MAKALAH INI DISUSUN OLEH :
Nama
: Novia Putri Indah Astarika
NPM
: 26213537
Kelas
: 4EB01
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, segala puji serta syukur penulis
panjatkan ke hadirat Allah SWT, karena atas segala kuasa-Nya penulis mampu
menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Akuntansi Komparatif : Eropa”.
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Akuntansi Internasional.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada Ibu Budiasih
selaku Dosen Mata Kuliah Akuntansi Internasional yang telah memberikan
pembelajaran mengenai Akuntansi Internasional, serta kepada seluruh pihak yang tidak
bisa disebutkan satu persatu yang telah memberikan dukungan baik berupa moril
maupun materiil sehingga penulisan makalah ini dapat segera terselesaikan.
Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat kepada
penulis khususnya dan pembaca pada umumnya. Penulis menyadari bahwa makalah ini
masih jauh dari kata sempurna, untuk itu kritik serta saran yang sifatnya
membangun penulis terima dengan segala kerendahan hati. Terima kasih. Wassalam.
Depok, Maret 2017
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Akuntansi
merupakan bidang ilmu pengetahuan yang berkembang secara luas di berbagai
penjuru dunia. Akuntansi telah mampu diterapkan dari masa ke masa serta dari
satu kondisi nasional ke kondisi nasional lainnya dan seiring perkembangan
zaman, akuntansi terus mengalami perkembangan dalam bidang teori maupun secara
praktiknya.
Akuntansi
telah banyak membawa perubahan dalam bidang pencatatan yang digunakan oleh
orang-orang barat sebelumnya, yang mulanya melakukan pencatatan di atas batu
ataupun kayu kini berkat perkembangan ilmu akuntansi, masyarakat mampu
mengaplikasikan proses pencatatan dengan baik dan benar menurut pedomannya. Tidak
hanya meluas dan berkembang di wilayah barat saja, akuntansi kini sudah
berkembang ke seluruh penjuru dunia.
Akuntansi
yang dalam perkembangannya pada saat itu memberikan banyak gagasan baru dalam
bidangnya, seperti misalnya bidang akuntansi yang meluas di daerah Eropa. Perancis,
Jerman, dan Belanda yang merupakan anggota asli Masyarakat Ekonomi Eropa (Europan
Economic community) yang pada saat itu didirikan pada tahun 1957. Kemudian Inggris
bergabung pada tahun 1973. Keempat negara tersebut adalah merupakan pendiri International
Accounting Standart Committee (lebih dikenal dengan International
Accounting Standart Board/ IASB). Adapun negara lainnya
seperti Republik
Ceko yang merupakan negara dengan perekonomian “berkembang”. Kemudian pada tahun
1989 saat blok Soviet terpecah, negara ini berubah dari ekonomi terencana
menjadi ekonomi pasar.
Perkembangan
akuntansi yang kian meluas membawa pengaruh yang cukup signifikan di dalam
bidang akuntansi pada umumnya. Akuntansi dapat memberikan informasi yang
berguna bagi para pemakai laporan keuangan, baik pihak internal maupun
eksternal. Sesuai dengan tujuannya akuntansi dirancang untuk dapat menyediakan
informasi yang dapat digunakan sebagai dasar dalam pengambilan keputusan.
Di
dalam bidang akuntansi ada yang disebut dengan standar akuntansi, standar
akuntansi adalah regulasi atau aturan (termasuk pula hukum dan anggaran dasar)
yang mengatur penyusunan laporan keuangan. Pada penetapan standar akuntansi
pada umumnya, melibatkan gabungan kelompok sektor swasta dan sektor publik.
Hubungan antara standar akuntansi dan proses akuntansi sangat rumit dan tidak
selalu bergerak dalam satu arah yang sama. Meskipun standar akuntansi sudah ada
di masing-masing negara, namun sering sekali hubungan antara standar akuntansi
dan praktik akuntansi tidak selalu sejalan searah seperti di kebanyakan negara.
Hukuman atas ketidakpatuhan ketentuan akuntansi cenderung lemah dan tidak
efektif, serta secara sukarela perusahaan boleh melaporkan informasi lebih
banyak daripada yang diharuskan.
Dalam
penulisan makalah kali ini, penulis ingin membandingan sistem akuntansi diantara
negara maju yang berada di wilayah Uni Eropa yaitu Perancis, Jerman, Republik
Ceko, Belanda serta Inggris untuk dibandingkan sistem akuntansi yang berlaku di
masing-masing negara tersebut.
2. Rumusan
Masalah
Adapun
rumusan masalah dalam penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Bagaimana
pengamatan tentang standar dan praktik akuntansi ?
2. Bagaimana
perkembangan IFRS di negara Uni Eropa ?
3. Bagaimana
sistem akuntansi keuangan di lima negara Eropa ?
3. Tujuan
Penulisan
Adapun
tujuan dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Agar
lebih dapat memahami bagaimana standar dan praktik akuntansi
2. Agar
lebih dapat memahami perkembangan IFRS di negara Uni Eropa
3. Agar
lebih dapat memahami sistem akuntansi di lima negara Eropa
4. Manfaat
Penulisan
Penulisan
makalah ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi para pembaca, khususnya
dalam memberikan informasi mengenai akuntansi komparatif di Eropa yang termasuk
ke dalam lima negara yang menjadi negara terkuat dalam sistem perekonomiannya.
BAB II
PEMBAHASAN
1. BEBERAPA PENGAMATAN TENTANG
STANDAR DAN PRIKTIK AKUNTANSI
Standar
akuntansi adalah regulasi atau aturan (sering kali termasuk hukum dan anggaran
dasar) yang mengatur penyusunan laporan keuangan. Sedangkan proses penyusunan
atau formulasi standar akuntansi disebut dengan penetapan standar. Ada beberapa
alasan mengapa standar akuntansi diperlukan, antara lain :
1. Dikebanyakan
negara hukuman atas ketidakpatuhan dengan ketentuan akuntansi cenderung lemah
dan tidak efektif.
2. Perusahaan
boleh melaporkan informasi lebih banyak daripada yang diharuskan secara suka
rela.
3. Beberapa
negara memperbolehkan perusahaan untuk mengabaikan standar akuntansi jika
dengan melakukanya operasi dan posisi keuangan perusahaan akan tersajikan secara
lebih baik hasil.
Penetapan
standar akuntansi ini umumnya melibatkan gabungan kelompok sektor swasta dan
publik yang terdiri dari profesi akuntansi dan kelompok lain yang dipengaruhi
oleh proses pelaporan keuangan seperti pengguna dan penyusun laporan keuangan
dan para karyawan. Peranan dan pengaruh kelompok-kelompok ini dalam penetapan
standar akuntansi berbeda dari satu negara ke negara lain. Adapun susunan
standar akuntansi yang menggabungkan dua kombinasi, yaitu :
1. Sektor
swasta : profesi akuntansi dan kelompok lain (pengguna dan penyusun laporan
keuangan)
2. Sektor
umum : perwakilan seperti petugas pajak, perwakilan pemerintah yang
bertanggungjawab atas hukum komersial dan komisi keamanan.
Negara
hukum umum : untuk penyusunan standar sektor swasta cukup berpengaruh dalam kewajaran
penyajian, audit cenderung lebih disesuaikan sendiri dalam negara-negara
kewajaran penyajian dan menggunakan lebih banyak penilaian ketika tujuan
auditnya adalah untuk membuktikan pada kewajaran penyajian dari laporan
keuangan.
Negara
kodifikasi hukum : sektor publik relatif lebih berpengaruh dalam penyusunan
standar, tujuan utama audit adalah untuk memastikan bahwa catatan atas laporan
keuangan perusahaan sesuai dengan persyaratan hukum.
2. IFRS
DALAM UNI EROPA
Kecenderungan
dalam laporan keuangan menghadap kearah kewajaran penyajian, setidaknya bagi
laporan keuangan gabungan. Pada tahun 2002, Uni Eropa menyetujui sebuah aturan
akuntansi yang mengharuskan semua perusahaan Uni Eropa yang terdaftar dalam
sebuah pasar resmi untuk mengikuti IFRS dalam laporan keuangan gabungan mereka,
dimulai pada tahun 2005. Negara-negara anggota dibebaskan untuk memperluar
persyaratan ini bagi semua perusahaan bukan hanya perusahaan yang terdaftar,
termasuk laporan keuangan perusahaan pribadi. Penggabungan laporan keuangan
bisa diharapkan dimana IFRS diperlukan, tapi perbedaannya tetap ada ketika tidak
ada penggabungan.
Untuk
memahami akuntansi di Eropa, seseorang harus bisa memahami IFRS dan persyaratan
akuntansi setempat. Banyak perusahaan akan memilih untuk mengikuti persyaratan
setempat di perusahaan-perusahaan di mana IFRS digunakan. Sebagai contoh,
perusahaan tersebut bisa saja menganggap IFRS tidak sesuai atau terlalu rumit
untuk kebutuhuhan mereka.
2.1 Persyaratan
IFRS
Republik Ceko
|
Perancis
|
Jerman
|
Belanda
|
Inggris
|
|
Perusahaan terdaftar-laporan keu. gabungan
|
Diharuskan
|
Diharuskan
|
Diharuskan
|
Diharuskan
|
Diharuskan
|
Perusahaan terdaftar-laporan keuangan perusahaan
pribadi
|
Diharuskan
|
Dilaranga
|
Dibolehkan, tapi hanya untuk tujuan informasionala
|
Dibolehkan
|
Dibolehkan
|
Perusahaan tdk terdaftar-laporan keu. gabungan
|
Dibolehkan
|
Dibolehkan
|
Dibolehkan
|
Dibolehkan
|
Dibolehkan
|
Perusahaan tdk terdaftar-laporan keuangan perusahaan
pribadi
|
Dilarangb
|
Dilarangb
|
Dibolehkan, tapi hanya untuk tujuan informasionala
|
Dibolehkan
|
Dibolehkan
|
a
Laporan
keuangan perusahaan tertutup Perancis dan Jerman harus disusun dengan
menggunakan persyaratan akuntansi setempat karena laporan-laporan ini merupakan
dasar untuk pajak dan dividen.
b
IFRS
tidak diperbolehkan dalam laporan keuangan perusahaan pribadi yang tidak
terdaftar di Ceko karena dianggap bahwa IFRS bisa terlalu rumit dan memakan
biaya untuk perusahaan-perusahaan pribadi yang kecil ini.
2.2 Laporan
keuangan
Laporan keuangan IFRS terdiri atas
neraca gabungan, laporan laba-rugi, laporan kas, laporan perubahan ekuitas
(atau laporan laba rugi dan pengeluaran yang diakui), dan catatan penjelasan.
Ungkapan catatan harus mencakup :
1. Kebijakan
akuntansi yang diikuti
2. Penilaian
yang dibuat oleh manajemen dalam menetapkan kebijakan akuntansi yang penting
3. Asumsi
utama mengenai masa depan dan sumber-sumber penting tentang ketidakpastian
estimasi
Informasi
komparatif hanya dibutuhkan untuk periode terdahulu. Tidak ada persyaratan IFRS
untuk menunjukan laporan keuangan entitas perusahaan induk sebagai tambahan
bagi laporan keuangan gabungan. Persyaratan IFRS juga tidak ada untuk
menghasilkan laporan keuangan sementara. Penggabungan didasarkan pada control, yang merupakan kekuatan untuk
mengatur kegiatan keuagan dan operasi entitas lain. Secara umum, semua cabang
harus digabungkan bahkan jika kontrolnya bersifat sementara atau cabang
beroperasi di bawah pembatasan transfer dana jangka panjang yang ketat.
Kewajaran penyajian diperlukan. IFRS bisa dikesampingkan hanya dalam keadaan
yang sangat jarang untuk mencapai kewajaran penyajian. Ketika IFRS
dikesampingkan, pengaruh alam, pertimbangan dan keuangan awal dari IFRS harus
diungkapkan.
2.3 Patokan
Akuntansi
Dalam
IFRS, semua kombinasi bisnis dianggap sebagai pembelajaran. Goodwill merupakan perbedaan antara
harga pasar dari pertimbangan yang ada dan harga pasar dari asset cabang,
kewajiban, dan kewajiban bersayarat. Goodwill
yang negatif harus segera diakui dalam pendapatan. Entitas-entitas yang di kontrol
bersama-sama bisa dibukukan, baik untuk gabungan yang proporsional atau metode
ekuitas. Penanaman modal dalam perusahaan gabungan dibukukan dengan metode
ekuitas.
Translasi
laporan keuangan dari operasi asing didasarkan pada konsep mata uang
fungsional. Mata uang fungsional merupakan lingkaran ekonomi utama di mana
entitas asing tersebut beroperasi. Mata uang tersebut bisa berupa mata uang
yang sama yang digunakan oleh perusahaan induk untuk menyususn laporan
keuangannya atau mata uang yang berbeda, mata uang asing.
a. Jika
entitas asing memiliki mata uang fungsional yang berbeda dari mata uang dalam
laporan perusahaan induk, maka laporan keuangannya akan ditranslasikan dengan
menggunakan metode tarif yang ada dengan penyesuaian hasil transalasi yang
dicakup dalam ekuitas pemegang saham.
b. Jika
entitas asing memiliki mata uang yang sama dengan mata uang laporan perusahaan
induk, laporan keuangan ditranslasikan sebagai berikut :
- Tingkat akhir tahun untuk artikel moneter
- Tingkat bursa berdasarkan tanggal transaksi untuk artikel non-moneter yang diterima pada nilai perolehan
- Tingkat bursa berdasarkan tanggal penilaian untuk artikel non-moneter yang diterima pada nilai wajar
Penyesuaian
transalasi dimasukkan dalam pendapatan periode yang sednag berjalan.
- Jika entitas asing memiliki mata uang fungsional dari sebuah ekonomi dengan inflasi yang sangat tinggi, laporan keuangannya pertama kali diulangi untuk efek inflasi, selanjutnya ditranslasikan dengan menggunakan metode tarif yang telah dijelaskan sebelumnya.
Asset
dinilai berdasarkan harga perolehan atau harga pasar. Jika metode yang
digunakan revaluasi, harus digunakan secara teratur dan semua barang dari kelas
tertentu harus dinilai kembali. Pinjaman keuangan dikapitalisasi dan
diamortisasi, sementara pinjaman operasional pada dasar yang sistematis,
biasanya membayar utang pinjaman pada dasar garis lurus.
3. SISTEM
AKUNTANSI DI LIMA NEGARA DI WILAYAH EROPA
1. Perancis
Perancis
merupakan penyokong utama dunia dalam kesamaan akuntansi nasional. Perintah
penggunaan daftar akun nasional yang sama tidak membebani bisnis Perancis
karena ketentuannya sangat diterima dalam praktik. Akuntansi Perancis sangat
terhubung dengan ketentuan yang memungkinkan untuk mengabaikan fakta bahwa
legislasi komersial dan undang-undang perpajakan yang mengatur banyak akuntansi
dan laporan keuangan Perancis yang sebenarnya. Undang-undang perpajakan juga
sangat memengaruhi akuntansi di Perancis. Pengeluaran bisnis bisa dikurangi
untuk pajak hanya jika benar-benar dibukukan dan dituliskan dalam laporan
keuangan tahunan.
Regulator
: CNC (Badan Akuntansi Nasional),
CRC (Komite Regulasi Akuntansi), AMF (Otoritas Pasar Keuangan), OEC (Institut
Akuntan Publik), CNCC (Institut Nasional Undang-Undang Auditor).
Regulasi :
Plan Compatable General (Undang-Undang Akuntansi Nasional)
Laporan Keuangan :
neraca, laporan laba rugi, catatan atas laporan keuangan, laporan direktur,
laporan auditor, laporan arus kas (dirokemdasikan oleh CNC). Laporan khas
Perancis adalah laporan pencegahan kebangkrutan bisnis dan sebuah laporan
sosial (bagi perusahaan besar). Laporan keuangan harus diaudit kecuali untuk
perusahaan kecil, kewajiban terbatas, dan kemitraan.
Patokan Akuntansi
Perusahaan-perusahaan
Perancis yang terdaftar mengikuti IFRS dalam laporan keuangan gabungan mereka,
dan perusahaan-perusahaan yang tidak terdaftar juga mempunyai pilihan ini.
Namun, semua perusahaan Perancis harus mengikuti regulasi tetap dari ketentuan
pada tingkat perusahaan pribadi. Akuntansi untuk perusahaan pribadi merupakan
dasar hukum untuk membagikan deviden dan menghitung penghasilan wajib pajak.
Aset-aset berwujud biasanya dihitung berdasarkan nilai perolehan. Walaupun
revaluasi diperbolehkan, tetap dikenakan pajak sehingga jarang ditemukan dalam
praktiknya.
2. Jerman
Iklim
akuntansi Jerman terus berubah semenjak akhir Perang Dunia ke II. Pada masa
itu, akuntansi bisnis menekankan daftar akun nasional dan seksional. Commercial Code menetapkan beragam
prinsip tentang “pembukuan rapi”, dan audit yang mandiri hampir tidak selamat
dari perang. Pada awal tahun 1970-an, Uni Eropa mulai mengeluarkan perintah
penyelarasannya, di mana negara-negara anggotanya diwajibkan untuk
menggabungkan diri dengan undang-undang nasionalnya. Undang-undang perpajakan
juga sangat menentukan akuntansi komersial. Prinsip penentuan menyatakan bahwa
pengahasilan kena pajak ditentukan oleh apa pun yang dibukukan dalam catatan
keuangan sebuah badan usaha. Karakteristik selanjutnya adalah ketergantungan
pada keputusan undang-undang dan pengadilan. Tidak ada lagi yang memiliki
kekuasaan mengikat atau otoritatif.
Regulator :
DRSC (German Accounting Standards
Committee), GASC (mengawasi DRSC), FREP (Dewan Sektor Swasta),
Wirtschaftspruferkammer (Chamber of
Accountants).
Regulasi :
German Commercial Code (HGB) dan
keputusan hakim. Akuntansi Jerman dirancang untuk menghitung jumlah pendapatan
yang tepat yang bisa menjaga kreditor setelah adanya pembagian kepada pemilik.
Laporan keuangan :
neraca, laporan laba rugi, catatan, laporan manajemen, laporan auditor.
Perusahaan kecil dibebaskan dari persyaratan audit dan diperbolehkan untuk
menyusun sebuah neraca singkat. Laporan khas Jerman adalah laporan pribadi dari
auditor kepada dewan direktur dan dewan pengawas perusahaan. Semua perusahaan
bisa menggunakan IFRS dalam menyusun laporan keuangan gabungan namun laporan
keuangan perusahaan pribadi harus mengikuti persyaratan HGB.
Pengukuran Akuntansi
Berdasarkan
Commercial Code (HGB), metode
pembelian (akuisisi) merupakan metode penggabungan yang mendasar, tapi penyatuan
kepentingan (pooling of interest)
bisa diterima dalam keadaan tertentu. Ada dua bentuk metode pembelian yang
diizinkan: metode nilai-buku dan metode revaluasi.
3. Republik Ceko
Akuntansi
di Republik Ceko telah berganti arah bebrapa kali, seiring dengan sejarah
politik negaranya. Praktik dan prinsip akuntansinya digambarkan oleh
negara-negara berbahasa Jerman di Eropa hingga akhir Perang Dunia II. Setelah
tahun 1989, Ceko bergerak cepat menuju ekonomi berorientasi pasar. Pemerintah
mengubah susunan hukum dan administrasinya untuk merangsang ekonomi dan menarik
investasi asing.
Regulator :
Parlemen, Menteri Keuangan, Chamber of
Auditors.
Regulasi : Commercial Code, Accountancy Act,
dan Dekrit Menteri Keuangan.
Laporan Keuangan :
neraca, akun keuntungan dan kerugian (laporan laba rugi) dan catatan.
Perusahaan kecil tidak diwajibkan melakukan audit memiliki persyaratan
pengungkapan yang singkat. Perusahaan Ceko yang terdaftar harus menggunakan
IFRS dan memberikan laporan laba rugi per 3 bulan. Perusahaan tidak terdaftar
bisa memilih IFRS atau standar akuntansi Ceko dalam laporan keuangan gabungan
mereka tapi harus menggunakan standar Ceko dalam laporan perusahaan pribadi.
Pengukuran Akuntansi
Metode
akuntansi digunakan untuk menghitung kombinasi bisnis. Goodwill yang muncul dari kombinasi bisnis dimasukan dalam tahun
pertama penggabungan atau dikapitalisasikan dan diamortisasikan selama tidak
lebih dari 20 tahun. Aset-aset berwujud dan tidak berwujud dinilai berdasarkan
biaya dan dihapus pada umur ekonomis yang diharapkan. Persediaan dinilai pada
biaya rendah atau nilai bersih yang dapat dicapai, dan FIFO serta metode
rata-rata memungkinkan adanya asumsi aliran biaya (LIFO tidak digunakan).
4. Belanda
Belanda
memiliki undang-undang akuntansi dan persyaratan laporan keuangan yang cukup
bebas tapi standar praktik profesional yang sangat tinggi. Belanda merupakan
sebuah negara hukum, namun akuntansinya diorientasikan ke arah kewajaran
penyajian. Laporan keuangan dan akuntansi pajak merupakan dua aktivitas yang
terpisah. Akuntansi di Belanda dianggap sebagai sebuah cabang ekonomi bisnis.
Akibatnya banyak pemikiran ekonomi yang dicurahkan untuk topik-topik akuntansi
dan khususnya pada pengukuran akuntansi. Akuntan Belanda juga mau menerima
pemikiran asing. Belanda merupakan penyokong awal dari standar internasional
untuk akuntansi dan laporan keuangan, dan laporan IASB menerima perhatian besar
dalam menentukan praktik yang bisa diterima.
Regulator :
DASB (Dutch Accounting Standards Board),
AMF (Authority for the Financial Markets),
Enterprise Chamber, NivRA (Netherlands
Institute of Registeraccountants).
Regulasi : Act on Annual Financial Statements
1970.
Laporan Keuangan :
neraca, laporan laba rugi, catatan, laporan direktur dan informasi lain yang
sudah ditentukan, laporan arus kas dianjurkan. Perusahaan kecil dibebaskan dari
persyaratan audit dan dapat menyusun laba rugi singkat dan neraca. Perusahaan
menengah harus diaudit tapi boleh mengeluarkan laporan laba rugi singkat.
Laporan keuangan dan akuntansi pajak merupakan dua aktivitas yang berbeda.
Perusahaan terdaftar harus menggunakan IFRS, tapi semua perusahaan
diperbolehkan menggunakan IFRS alih-alih pedoman Belanda.
Pengukuran Akuntansi
Walaupun
metode akuntansi penyatuan kepentingan untuk penggabungan bisnis diperbolehkan
dalam keadaan-keadaan tertentu, metode ini jarang digunakan di Belanda. Karena
perusahaan-perusahaan Belanda memiliki fleksibilitas dalam menerapkan aturan
penghitungan, seseorang akan mengira bahwa ada kesempatan untuk memanipulasi
penghasilan. Selain itu, ada fleksibilitas dalam penyertaan obligasi masa depan
yang mungkin ada.
5. Inggris
Akuntansi
di Inggris berkembang sebagai sebuah ilmu tunggal, secara pragmatis merespon
terhadap kebutuhan dan praktik bisnis. Seiring waktu, secara berturut-turut undang-undang
perusahaan menambahkan susunan dan persyaratan lainnya. Warisan akuntansi
Inggris pada dunia sangatlah mendasar. Inggris merupakan negara pertama di
dunia yang mengembangkan sebuah profesi akuntansi seperti yang kita kenal saat
ini.
Regulator :
CCAB (Consultative Committee of
Accountancy Bodies), FRC (Financial
Reporting Council), AIDB (Accountancy
Investigation dan Discipline Board), POB (Professional Oversight Board).
Regulasi :
Undang-Undang Perusahaan 1981 dan Profesi Akuntansi.
Laporan keuangan :
laporan direktur, akun laba dan rugi serta neraca, laporan arus kas, laporan
keseluruhan laba dan rugi, laporan kebijakan akuntansi, catatan yang
direferensikan dalam laporan keuangan, dan laporan auditor. Perusahaan kecil
dan menengah dibebaskan dari banyaknya kewajiban laporan keuangan termasuk
laporan gabungan, dan diizinkan untuk menyusun akun singkat dengan informasi
minimun yang telah ditentukan sebelumnya.
Penghitungan Akuntansi
Inggris
memperbolehkan adanya metode akuisisi dan penggabungan akuntansi untuk
kombinasi bisnis. Aset-aset bisa dihitung pada harga perolehan, biaya sekarang,
atau menggabungkan gabungan keduanya. Pinjaman yang menggantikan risiko dan
penghargaan kepemilikan kepada penyewa dikapitalisasikan dan kewajiban sewa
ditunjukkan sebagai utang. Semua perusahaan Inggris diizinkan untuk menggunakan
IFRS alih-alih GAAP Inggris yang baru saja dijelaskan. Jadi, inisiatif Uni
Eropa pada tahun 2005 untuk perusahaan-perusahaan yang terdaftar deperluas
untuk perusahaan-perusahaan Inggris yang tidak terdaftar juga.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Akuntansi
dalam sejarah perkembangannya di Uni Eropa tepatnya berfokus pada Perancis,
Jerman, Belanda dan Inggris karena keempat negara ini memiliki sistem ekonomi
yang kuat dan berkembang dengan pesat. Keempat negara ini pula menjadi pendiri
IASB atau yang dikenal dengan International
Accounting Standard Board. Kemudian untuk Republik Ceko sebelumnya dipilih
karena merupakan bagian dari blok Soviet, sehingga Ceko dipilih sebagai objek
untuk mengetahui bagaimana perkembangan akuntansi bekas blok Soviet tersebut.
Adapun untuk tiap negara memiliki sistem akuntansi yang berbeda-beda satu
dengan yang lainnya. Akuntansi pun akan terus berkembang seiring perkembangan
zaman untuk memperoleh sistem akuntansi yang lebih baik lagi.
DAFTAR
PUSTAKA