AKUNTANSI
INTERNASIONAL
MAKALAH
TRANSLASI
MATA UANG ASING
Disusun Oleh :
Nama :
Novia Putri Indah Astarika
NPM :
26213537
Kelas : 4EB01
FAKULTAS
EKONOMI
UNIVERSITAS
GUNADARMA
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, puji dan syukur penulis panjatkan ke
hadirat Allah SWT, karena atas rahmat-Nya penulis mampu menyelesaikan tugas
makalah mata kuliah Akuntansi Internasional yang berjudul “Translasi Mata Uang
Asing".
Pada kesempatan kali ini penulis ingin mengucapkan
terima kasih kepada Ibu Budiasih selaku Dosen Mata Kuliah Akuntansi
Internasional yang telah memberikan pembelajaran mengenai Akuntansi
Internasional, serta kepada seluruh pihak yang tidak bisa disebutkan satu
persatu yang telah memberikan dukungan baik berupa moril maupun materiil
sehingga penulisan makalah ini dapat segera terselesaikan.
Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat kepada
penulis khususnya dan pembaca pada umumnya. Penulis menyadari bahwa makalah ini
masih jauh dari kata sempurna, untuk itu kritik serta saran yang sifatnya
membangun penulis terima dengan segala kerendahan hati. Terima kasih. Wassalam.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Translasi merupakan perubahan satuan unit moneter, seperti misalnya
neraca yang dinyatakaan dalam satuan pound Inggris disajikan ulang ke dalam
nilai ekuivalen dolar AS. Dalam hal ini translasi tidak sama dengan konversi
maupun pertukaran dari satu mata uang ke mata uang lainnya secara fisik. Tidak
ada pertukaran fisik yang terjadi serta tidak ada transaksi terkait yang
terjadi seperti bila dilakukan konversi.
Harga satu unit suatu mata uang yang dinyatakan dalam mata uang lainnya
merupakan saldo – saldo dalam mata uang asing yang ditranslasikan menjadi nilai
ekuivalen mata uang domestic berdasarkan kurs nilai tukar valuta asing. Mata
uang negara dagang utama dibeli dan dijual dalam pasar global. Berkat media
telekomunikasi yang canggih, maka para pelaku pasar kini dapat mencakup bank
dan perantara mata uang lainnya, kalangan usaha, para individu dan pedagang
profesional.
Pada pasar spot, forward dan swap sering terjadi transaksi mata uang
asing. Mata uang yang dijual ataupun dibeli pada pasar spot pada umumnya harus
dikirimkan secepatnya yaitu dalam jangka waktu 2 hari kerja. Kurs yang
digunakan pada pasar spot umumnya dipengaruhi oleh banyak faktor, termasuk
perbedaan tingkat inflasi antarnegara, perbedaan suku bunga nasional dan
ekspektasi terhadap arah nilai tukar di masa mendatang. Kemudian pada transaksi
di pasar forward yaitu merupakan perjanjian untuk melakukan pertukaran suatu
mata uang dengan jumlah tertentu ke dalam mata uang lain pada suatu tanggal di
masa depan. Kuotasi pada pasar forward dinyatakan dengan diskonto atau premium
dari kurs spot. Sedangkan transaksi di pasar swap melibatkan pembelian spot dan
penjualan forward atau penjualan spot dan pembelian forward atas suatu mata
uang secara bersamaan. Investor sering memanfaatkan transaksi swap untuk
mengambil keuntungan dari tingkat suku bunga yang lebih tinggi di suatu nrgara
asing dan dalam kesempatan yang sama juga melindungi diri terhadap pergerakan
yang tidak menguntungkan dari kurs nilai tukar valuta asing.
Dalam penulisan makalah kali
ini, penulis ingin membahas mengenai translasi mata uang asing beserta
unsur-unsur yang terdapat didalamnya.
1.2 Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam
penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Apa saja alasan translasi
mata uang asing ?
2. Bagaimanakah latar belakang
dan terminologi transalsi mata uang asing ?
3. Bagaimanakah efek laporan
keuangan terhadap kurs alternatif translasi mata uang asing ?
4. Bagaimanakah translasi mata
uang asing ?
5. Bagaimanakah metode nilai
tukar ganda ?
6. Bagaimanakah pengembangan
akuntansi translasi mata uang asing ?
7. Bagaimanakah gambaran
Standard No. 52 / Standar Akuntansi Internasional 21 ?
1.3 Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Agar dapat memahami alasan
dari translasi mata uang asing.
2. Agar dapat memahami latar
belakang dan terminologi translasi mata uang asing.
3. Agar dapat memahami efek
laporan keuangan terhadap kurs alternatif translasi mata uang asing.
4. Agar dapat memahami
translasi mata uang asing.
5. Agar dapat memahami metode
nilai tukar ganda.
6. Agar dapat memahami pengembangan akuntansi translasi mata uang asing.
7. Agar dapat memahami gambaran
Standard No. 52 / Standar Akuntansi Internasional 21.
1.4 Manfaat Penulisan
Penulisan
makalah ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi para pembaca, khususnya
dalam memberikan informasi dan pengetahuan mengenai translasi mata uang asing.
Translasi mata uang asing
adalah proses pelaporan informasi keuangan dari satu mata uang ke mata uang
lainnya. Berikut ini akan dijelaskan beberapa hal terkait dengan translasi mata
uang asing :
2.1 Alasan Translasi Mata Uang Asing
Translasi mata uang asing dilakukan
untuk mempersiapkan laporan keuangan gabungan yang memberikan laporan pada pembaca
informasi mengenai operasional perusahaan secara global, dengan memperhitungkan
laporan keuangan mata uang asing dari anak perusahaan terhadap mata uang asing
induk perusahaan.
Tiga alasan tambahan dilakukannya translasi mata uang
asing, yaitu :
1. mencatat
transaksi mata uang asing;
2. memperhitungkan
efeknya perusahaan terhadap translasi mata uang; dan
3. berkomunikasi
dengan peminat saham asing.
2.2
Latar Belakang dan Terminologi
Transaksi
mata uang bisa terjadi langsung di pasar spot, pasar forward, atau pasar swap.
1. Kurs pasar spot dipengaruhi berbagai faktor, termasuk
juga perbedaan tingkat inflasi antar negara, perbedaan pada saham nasional, dan
ekspektasi mengenai arah tingkat mata uang selanjutnya. Kurs ini bersifat
langsung atau tidak langsung.
2. Kurs pada pasar forward adalah persetujuan untuk
mentranslasikan sejumlah mata uang yang telah ditetapkan untuk masa yang akan
datang. Transaksi pada pasar forward mendapatkan potongan atau premi dari pasar
spot, atau sebagai tingkat palsu pasar forward.
3. Transaksi kurs swap melibatkan pembelian spot dan
penjualan forward yang simultan, atau penjualan spot dan pembelian forward mata
uang.
2.3
Efek Laporan Keuangan terhadap Kurs Alternatif Translasi Mata Uang Asing
Tiga kurs translasi yang digunakan untuk mentranslasikan
neraca mata uang asing terhadap mata uang domestik, yaitu :
1. Kurs saat ini; kurs yang berlaku pada tanggal laporan
keuangan.
2. Kurs historis; translasi mata uang yang berlaku saat
asset dengan mata uang pertama kali didapatkan atau saat kewajiban dengan mata
uang asing pertama kali muncul.
3. Kurs rata-rata; nilai rata-rata biasa atau dengan
pembobotan baik pada kurs historis atau saat ini.
- Transaksi Mata Uang Asing
Kriteria Mata Uang Fungsional :
Faktor Ekonomi
|
Mata Uang Lokal sebagai Mata Uang Fungsional
|
Mata Uang Induk Perusahaan sebagai Mata Uang Fungsional
|
Arus Kas
|
Menggunakan
mata uang lokal dan tidak berpengaruh terhadap arus kas.
|
Berpengaruh
secara langsung terhadap arus kas dan dikembalikan ke induk perusahaan.
|
Harga Jual
|
Sangat tidak
peduli dengan tingkat perubahan nilai tukar dan diatur oleh kompetisi lokal.
|
Responsif
terhadap perubahan nilai tukar dan dilakukan oleh kompetisi internasional.
|
Harga
Pasar
|
Kebanyakan
pada negara adidaya dan menggunakan mata uang lokal.
|
Kebanyakan
pada negara induk dan menggunakan mata uang negara induk.
|
Anggaran
Biaya
|
Sering
terjadi pada daerah lokal.
|
Sangat
berkaitan dengan faktor produktif yang diberikan dari induk perusahaan.
|
Keuangan
|
Menggunakan
mata uang lokal dan dilayani oleh operasional lokal.
|
Diberikan
oleh induk perusahaan atau bergantung pada induk perusahaan agar memenuhi
kewajiban jangka panjang.
|
Internal
Perusahaan
|
Jarang,
tidak ekstensif.
|
Sering
kali dan transaksi yang ekstensif.
|
- Perspektif Transaksi Tunggal
Pada transaksi tunggal, penyesuaian
nilai tukar (baik stabil atau tidak) dimasukkan sebagai penyesuaian terhadap
pembukuan transaksi awal dengan alasan bahwa transaksi dan perjanjiannya
merupakan kejadian tunggal.
- Perspektif Transaksi Ganda
Pada perspektif transaksi ganda,
penerimaan piutang mempertimbangkan kejadian yang terpisah dari penjualan yang
memberikan tambahan pendapatan.
2.4
Translasi Mata Uang Asing
Adapun metode-metode dalam translasi mata uang asing
adalah sebagai berikut :
1. Metode Nilai
Tukar Tunggal
2. Metode Nilai
Tukar Ganda
3. Metode Current-Noncurrent
4. Metode
Moneter-Nonmoneter
5. Metode Kurs Sementara
2.5 Metode
Nilai Tukar Ganda (Metode Current-Noncurrent)
Metode ini merupakan metode yang
paling tua di antara metode konversi mata uang. Dengan metode ini, semua asset
dan kewajiban lancar dari cabang-cabang perusahaan dikonversikan dalam mata
uang negara asal dengan kurs saat ini, yaitu kurs pada saat neraca disusun.
Sedangkan asset dan kewajiban yang tidak lancar (noncurrent), seperti biaya depresiasi, dikonversikan pada kurs
historis, yaitu kurs pada saat asset diperoleh ataupun pada saat kewajiban
terjadi. Oleh karena itu, cabang perusahaan di luar negeri yang memiliki modal
kerja yang dinilai positif dalam mata uang lokal akan meningkatkan risiko rugi
(translation loss) akibat devaluasi
dengan metode current/non current.
Sebaliknya bila modal kerja ternyata negative
dinilai dalam mata uang lokal berarti terdapat keuntungan (translation gain) akibat revaluasi dengan metode tersebut. Namun
demikian, metode ini tidak mempertimbangkan unsur ekonomis. Menggunakan kurs
akhir tahun untuk mentranslasikan aktiva lancar secara tidak langsung
menunjukkan bahwa kas, piutang, dan persediaan dalam mata uang asing sama-sama
menghadapi risiko nilai tukar. Hal ini tentu tidak tepat. Sebaliknya, translasi
utang jangka panjang berdasarkan kurs historis mengalihkan pengaruh mata uang
yang berfluktuasi kedalam tahun penyelesaian.
2.6
Pengembangan Akuntansi Translasi Mata Uang Asing
Praktik akuntansi mata uang asing telah berkembang
seiring waktu dalam respons terhadap meningkatnya kompleksitas operasional
multinasional dan perubahan dalam sistem moneter internasional. Berikut ini
merupakan pengembangan akuntansi translasi mata uang asing, yaitu :
Pra-1965
Sebelum 1965 praktik translasi mata
uang asing pada banyak perusahaan AS dipandu oleh Bab 12 Accounting Research Bulletin No.43. Pernyataan tersebut
mengadvokasi metode current-noncurrent.
Keuntungan dan kerugian transaksi ditambahkan secara langsung terhadap
pendapatan. Keuntungan dan kerugian translasi mata uang asing dimasukkan ke
dalam keuntungan selama periode yang ada. Kerugiannya diakui dalam pendapatan
lancar.
1965-1975
Accounting
Research Bulletin No.43 memperoleh beberapa pengecualian khusus dalam
metode current-noncurrent. Dalam keadaan khusus persediaan dapat ditranslasikan
dengan kurs historis. Lebih jauh, translasi mata uang asing seluruh pembayaran
dan penerimaan mata uang asing pada kurs saat ini tersebut diperbolehkan
setelah Accounting Principles Board Opinion No.6
dikeluarkan pada tahun 1965. Perusahaan tersebut memberikan pilihan translasi
mata uang asing lain bagi perusahaan dalam Accounting
Research Bulletin No.43.
1975-1981
Untuk mengakhiri perbedaan metode
pada standar translasi mata uang asing sebelumnya, Financial Acccounting Standards Board (FASB) mengeluarkan FAS No.8
pada tahun 1975. Pernyataan ini secara segnifikan mengubah praktik perusahaan
asing AS dalam memasukkan GAAP AS dengan menerima metode translasi mata uang
asing kurs sementara FAS No.8 ternyata kontroversial. Sementara beberapa
menghargai usulan yang teoritis, banyak yang tidak menyetujui atas distorsi
yang ditimbulkan dalam pendapatan perusahaan.
1981 - Sekarang
Pada bulan Mei 1978, FASB mengundang
komentar masyarakat tentang 12 keputusan pertamanya. FASB mempertimbangkan FAS
No.8 dan setelah beragam public meeting
dan dua penjelasan berkas, akhirnya mengeluarkan Statement of Financial Accounting Standards No.52 pada tahun 1981.
2.7 Gambaran Standard No. 52 / Standar Akuntansi Internasional 21
1. Translasi saat Mata Uang Lokal
adalah Mata Uang Fungsional
Prosedur
kurs saat ini yang digunakan adalah :
1. Seluruh asset dan kewajiban asing yang ditranslasikan
terhadap dolar menggunakan nilai tukar yang berlaku pada tanggal neraca; akun
modal ditranslasikan pada kurs historis.
2. Pendapatan dan beban ditranslasikan menggunakan nilai
tukar yang berlaku pada waktu transaksi, walaupun nilai tukar rata-rata
tambahan dapat digunakan untuk kelayakan.
3. Keuntungan dan kerugian dilaporkan dalam komponen
ekuitas gabungan pemegang saham yang terpisah. Penyesuaian nilai tukar tersebut
tidak dimasukkan ke dalam laporan laba-rugi hingga operasional luar negeri
telah terjual atau investasi telah diputuskan tidak bernilai.
2. Translasi saat Mata Uang Induk
Perusahaan adalah Mata Uang Fungsional
1. Aset dan kewajiban serta nonmoneter bernilai pada
harga pasar saat itu ditranslasikan menggunakan nilai tukar yang berlaku pada
saat laporan keuangan; item nonmoneter lainnya dan modal ditranslasikan pada
kurs historis.
2. Pendapatan dan beban ditranslasikan menggunakan nilai
tukar rata-rata untuk periode kecuali item yang berhubungan dengan item
nonmoneter (contoh: biaya penjualan dan beban depresiasi), yang ditranslasikan
menggunakan kurs historis.
3. Keuntungan dan kerugian translasi mata uang asing
direfleksikan dalam pendapatan lancar.
3. Translasi saat Mata Uang Asing
adalah Mata Uang Fungsional
Usaha
gabungan asing mungkin akan tetap mencatat pembukuannya dalam satu mata uang
asing saat mata uang fungsionalnya adalah mata uang asing lain. Dalam situasi
ini, laporan keuangan akan dihitung ulang dari mata uang local ke dalam mata
uang fungsional (metode kurs sementara) lalu ditranslasikan ke dalam dolar AS
menggunakan metode kurs saat ini. Translasi mata uang asing mengalami
pengembangan dari masa ke masa karena semakin kompleks unsur-unsur yang
terkandung ataupun faktor-faktor yang terdapat didalamnya.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Translasi
mata uang asing adalah proses pelaporan informasi keuangan dari satu mata uang
ke mata uang lainnya. Translasi mata uang asing terjadi karena beberapa alasan
diantaranya: mencatat transaksi mata uang asing, memperhitungkan efeknya perusahaan terhadap
translasi mata uang serta berkomunikasi dengan peminat saham asing. Translasi
mata uang asing tidak sama dengan konversi karena tidak ada pertukaran fisik
yang terjadi serta tidak ada transaksi terkait yang terjadi seperti bila
dilakukan konversi. Terdapat beberapa pasar yang sering terjadi transaksi
translasi mata uang asing yaitu pasar spot, forward dan swap. Translasi mata
uang asing mengalami perkembangan dari masa ke masa mulai dari pra 1965
kemudian dilanjutkan tahun 1965-1975 lalu 1975-1981 dan yang terakhir adalah
1981 sampai dengan sekarang yang ditandai dengan FASB mengeluarkan Statement of Financial Accounting Standards
No.52 pada tahun 1981.
DAFTAR PUSTAKA