Rabu, 12 April 2017

TRANSLASI MATA UANG ASING



AKUNTANSI INTERNASIONAL
MAKALAH
TRANSLASI MATA UANG ASING


    

Disusun Oleh :
     Nama         :  Novia Putri Indah Astarika
     NPM          :  26213537
     Kelas          :  4EB01


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS GUNADARMA
2017






       KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT, karena atas rahmat-Nya penulis mampu menyelesaikan tugas makalah mata kuliah Akuntansi Internasional yang berjudul “Translasi Mata Uang Asing".
Pada kesempatan kali ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada Ibu Budiasih selaku Dosen Mata Kuliah Akuntansi Internasional yang telah memberikan pembelajaran mengenai Akuntansi Internasional, serta kepada seluruh pihak yang tidak bisa disebutkan satu persatu yang telah memberikan dukungan baik berupa moril maupun materiil sehingga penulisan makalah ini dapat segera terselesaikan.
Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat kepada penulis khususnya dan pembaca pada umumnya. Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna, untuk itu kritik serta saran yang sifatnya membangun penulis terima dengan segala kerendahan hati. Terima kasih. Wassalam.

          Depok, April 2017


                                                                                       Novia Putri Indah Astarika
  




BAB I
PENDAHULUAN

1.1   Latar Belakang

Translasi merupakan perubahan satuan unit moneter, seperti misalnya neraca yang dinyatakaan dalam satuan pound Inggris disajikan ulang ke dalam nilai ekuivalen dolar AS. Dalam hal ini translasi tidak sama dengan konversi maupun pertukaran dari satu mata uang ke mata uang lainnya secara fisik. Tidak ada pertukaran fisik yang terjadi serta tidak ada transaksi terkait yang terjadi seperti bila dilakukan konversi.
Harga satu unit suatu mata uang yang dinyatakan dalam mata uang lainnya merupakan saldo – saldo dalam mata uang asing yang ditranslasikan menjadi nilai ekuivalen mata uang domestic berdasarkan kurs nilai tukar valuta asing. Mata uang negara dagang utama dibeli dan dijual dalam pasar global. Berkat media telekomunikasi yang canggih, maka para pelaku pasar kini dapat mencakup bank dan perantara mata uang lainnya, kalangan usaha, para individu dan pedagang profesional.
Pada pasar spot, forward dan swap sering terjadi transaksi mata uang asing. Mata uang yang dijual ataupun dibeli pada pasar spot pada umumnya harus dikirimkan secepatnya yaitu dalam jangka waktu 2 hari kerja. Kurs yang digunakan pada pasar spot umumnya dipengaruhi oleh banyak faktor, termasuk perbedaan tingkat inflasi antarnegara, perbedaan suku bunga nasional dan ekspektasi terhadap arah nilai tukar di masa mendatang. Kemudian pada transaksi di pasar forward yaitu merupakan perjanjian untuk melakukan pertukaran suatu mata uang dengan jumlah tertentu ke dalam mata uang lain pada suatu tanggal di masa depan. Kuotasi pada pasar forward dinyatakan dengan diskonto atau premium dari kurs spot. Sedangkan transaksi di pasar swap melibatkan pembelian spot dan penjualan forward atau penjualan spot dan pembelian forward atas suatu mata uang secara bersamaan. Investor sering memanfaatkan transaksi swap untuk mengambil keuntungan dari tingkat suku bunga yang lebih tinggi di suatu nrgara asing dan dalam kesempatan yang sama juga melindungi diri terhadap pergerakan yang tidak menguntungkan dari kurs nilai tukar valuta asing.
Dalam penulisan makalah kali ini, penulis ingin membahas mengenai translasi mata uang asing beserta unsur-unsur yang terdapat didalamnya.
1.2   Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :
              1. Apa saja alasan translasi mata uang asing ?
              2. Bagaimanakah latar belakang dan terminologi transalsi mata uang asing ?
              3. Bagaimanakah efek laporan keuangan terhadap kurs alternatif translasi mata uang asing ?
              4. Bagaimanakah translasi mata uang asing ?
              5. Bagaimanakah metode nilai tukar ganda ?
              6. Bagaimanakah pengembangan akuntansi translasi mata uang asing ? 
              7. Bagaimanakah gambaran Standard No. 52 / Standar Akuntansi Internasional 21 ?

1.3   Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :
           1. Agar dapat memahami alasan dari translasi mata uang asing.
           2. Agar dapat memahami latar belakang dan terminologi translasi mata uang asing.
           3. Agar dapat memahami efek laporan keuangan terhadap kurs alternatif translasi mata uang asing.
           4. Agar dapat memahami translasi mata uang asing.
           5. Agar dapat memahami metode nilai tukar ganda.
          6. Agar dapat memahami pengembangan akuntansi translasi mata uang asing.
        7. Agar dapat memahami gambaran Standard No. 52 / Standar Akuntansi Internasional 21.

1.4   Manfaat Penulisan
Penulisan makalah ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi para pembaca, khususnya dalam memberikan informasi dan pengetahuan mengenai translasi mata uang asing.


                                                              BAB II 
                                                                    PEMBAHASAN

Translasi mata uang asing adalah proses pelaporan informasi keuangan dari satu mata uang ke mata uang lainnya. Berikut ini akan dijelaskan beberapa hal terkait dengan translasi mata uang asing :
2.1   Alasan Translasi Mata Uang Asing
Translasi mata uang asing dilakukan untuk mempersiapkan laporan keuangan gabungan yang memberikan laporan pada pembaca informasi mengenai operasional perusahaan secara global, dengan memperhitungkan laporan keuangan mata uang asing dari anak perusahaan terhadap mata uang asing induk perusahaan.
Tiga alasan tambahan dilakukannya translasi mata uang asing, yaitu :
            1. mencatat transaksi mata uang asing;
            2. memperhitungkan efeknya perusahaan terhadap translasi mata uang; dan
3.  berkomunikasi dengan peminat saham asing.
2.2   Latar Belakang dan Terminologi
Transaksi mata uang bisa terjadi langsung di pasar spot, pasar forward, atau pasar swap.
    1. Kurs pasar spot dipengaruhi berbagai faktor, termasuk juga perbedaan tingkat inflasi antar negara, perbedaan pada saham nasional, dan ekspektasi mengenai arah tingkat mata uang selanjutnya. Kurs ini bersifat langsung atau tidak langsung.
    2. Kurs pada pasar forward adalah persetujuan untuk mentranslasikan sejumlah mata uang yang telah ditetapkan untuk masa yang akan datang. Transaksi pada pasar forward mendapatkan potongan atau premi dari pasar spot, atau sebagai tingkat palsu pasar forward.
   3. Transaksi kurs swap melibatkan pembelian spot dan penjualan forward yang simultan, atau penjualan spot dan pembelian forward mata uang.
2.3   Efek Laporan Keuangan terhadap Kurs Alternatif Translasi Mata Uang Asing
Tiga kurs translasi yang digunakan untuk mentranslasikan neraca mata uang asing terhadap mata uang domestik, yaitu :
            1. Kurs saat ini; kurs yang berlaku pada tanggal laporan keuangan.
         2. Kurs historis; translasi mata uang yang berlaku saat asset dengan mata uang pertama kali didapatkan atau saat kewajiban dengan mata uang asing pertama kali muncul.
3. Kurs rata-rata; nilai rata-rata biasa atau dengan pembobotan baik pada kurs historis atau saat ini.
  • Transaksi Mata Uang Asing

Kriteria Mata Uang Fungsional :

Faktor Ekonomi
Mata Uang Lokal sebagai Mata Uang Fungsional
Mata Uang Induk Perusahaan sebagai Mata Uang Fungsional
Arus Kas
Menggunakan mata uang lokal dan tidak berpengaruh terhadap arus kas.
Berpengaruh secara langsung terhadap arus kas dan dikembalikan ke induk perusahaan.
Harga Jual
Sangat tidak peduli dengan tingkat perubahan nilai tukar dan diatur oleh kompetisi lokal.
Responsif terhadap perubahan nilai tukar dan dilakukan oleh kompetisi internasional.
Harga Pasar
Kebanyakan pada negara adidaya dan menggunakan mata uang lokal.
Kebanyakan pada negara induk dan menggunakan mata uang negara induk.
Anggaran Biaya
Sering terjadi pada daerah lokal.
Sangat berkaitan dengan faktor produktif yang diberikan dari induk perusahaan.
Keuangan
Menggunakan mata uang lokal dan dilayani oleh operasional lokal.
Diberikan oleh induk perusahaan atau bergantung pada induk perusahaan agar memenuhi kewajiban jangka panjang.
Internal Perusahaan
Jarang, tidak ekstensif.
Sering kali dan transaksi yang ekstensif.


  • Perspektif Transaksi Tunggal

Pada transaksi tunggal, penyesuaian nilai tukar (baik stabil atau tidak) dimasukkan sebagai penyesuaian terhadap pembukuan transaksi awal dengan alasan bahwa transaksi dan perjanjiannya merupakan kejadian tunggal.
  • Perspektif Transaksi Ganda

Pada perspektif transaksi ganda, penerimaan piutang mempertimbangkan kejadian yang terpisah dari penjualan yang memberikan tambahan pendapatan.

2.4   Translasi Mata Uang Asing
Adapun metode-metode dalam translasi mata uang asing adalah sebagai berikut :
             1. Metode Nilai Tukar Tunggal
             2. Metode Nilai Tukar Ganda 
             3. Metode Current-Noncurrent
            4.  Metode Moneter-Nonmoneter
5.   Metode Kurs Sementara

2.5   Metode Nilai Tukar Ganda (Metode Current-Noncurrent)

Metode ini merupakan metode yang paling tua di antara metode konversi mata uang. Dengan metode ini, semua asset dan kewajiban lancar dari cabang-cabang perusahaan dikonversikan dalam mata uang negara asal dengan kurs saat ini, yaitu kurs pada saat neraca disusun. Sedangkan asset dan kewajiban yang tidak lancar (noncurrent), seperti biaya depresiasi, dikonversikan pada kurs historis, yaitu kurs pada saat asset diperoleh ataupun pada saat kewajiban terjadi. Oleh karena itu, cabang perusahaan di luar negeri yang memiliki modal kerja yang dinilai positif dalam mata uang lokal akan meningkatkan risiko rugi (translation loss) akibat devaluasi dengan metode current/non current. Sebaliknya bila modal kerja ternyata negative dinilai dalam mata uang lokal berarti terdapat keuntungan (translation gain) akibat revaluasi dengan metode tersebut. Namun demikian, metode ini tidak mempertimbangkan unsur ekonomis. Menggunakan kurs akhir tahun untuk mentranslasikan aktiva lancar secara tidak langsung menunjukkan bahwa kas, piutang, dan persediaan dalam mata uang asing sama-sama menghadapi risiko nilai tukar. Hal ini tentu tidak tepat. Sebaliknya, translasi utang jangka panjang berdasarkan kurs historis mengalihkan pengaruh mata uang yang berfluktuasi kedalam tahun penyelesaian.

2.6   Pengembangan Akuntansi Translasi Mata Uang Asing
Praktik akuntansi mata uang asing telah berkembang seiring waktu dalam respons terhadap meningkatnya kompleksitas operasional multinasional dan perubahan dalam sistem moneter internasional. Berikut ini merupakan pengembangan akuntansi translasi mata uang asing, yaitu :
Pra-1965
Sebelum 1965 praktik translasi mata uang asing pada banyak perusahaan AS dipandu oleh Bab 12 Accounting Research Bulletin No.43. Pernyataan tersebut mengadvokasi metode current-noncurrent. Keuntungan dan kerugian transaksi ditambahkan secara langsung terhadap pendapatan. Keuntungan dan kerugian translasi mata uang asing dimasukkan ke dalam keuntungan selama periode yang ada. Kerugiannya diakui dalam pendapatan lancar.

1965-1975
Accounting Research Bulletin No.43 memperoleh beberapa pengecualian khusus dalam metode current-noncurrent. Dalam keadaan khusus persediaan dapat ditranslasikan dengan kurs historis. Lebih jauh, translasi mata uang asing seluruh pembayaran dan penerimaan mata uang asing pada kurs saat ini tersebut diperbolehkan setelah Accounting Principles Board Opinion No.6 dikeluarkan pada tahun 1965. Perusahaan tersebut memberikan pilihan translasi mata uang asing lain bagi perusahaan dalam Accounting Research Bulletin No.43.

1975-1981
Untuk mengakhiri perbedaan metode pada standar translasi mata uang asing sebelumnya, Financial Acccounting Standards Board (FASB) mengeluarkan FAS No.8 pada tahun 1975. Pernyataan ini secara segnifikan mengubah praktik perusahaan asing AS dalam memasukkan GAAP AS dengan menerima metode translasi mata uang asing kurs sementara FAS No.8 ternyata kontroversial. Sementara beberapa menghargai usulan yang teoritis, banyak yang tidak menyetujui atas distorsi yang ditimbulkan dalam pendapatan perusahaan.

1981 - Sekarang
Pada bulan Mei 1978, FASB mengundang komentar masyarakat tentang 12 keputusan pertamanya. FASB mempertimbangkan FAS No.8 dan setelah beragam public meeting dan dua penjelasan berkas, akhirnya mengeluarkan Statement of Financial Accounting Standards No.52 pada tahun 1981.

2.7 Gambaran Standard No. 52 / Standar Akuntansi Internasional 21

1. Translasi saat Mata Uang Lokal adalah Mata Uang Fungsional

Prosedur kurs saat ini yang digunakan adalah :

     1. Seluruh asset dan kewajiban asing yang ditranslasikan terhadap dolar menggunakan nilai tukar yang berlaku pada tanggal neraca; akun modal ditranslasikan pada kurs historis.

      2. Pendapatan dan beban ditranslasikan menggunakan nilai tukar yang berlaku pada waktu transaksi, walaupun nilai tukar rata-rata tambahan dapat digunakan untuk kelayakan.
     3. Keuntungan dan kerugian dilaporkan dalam komponen ekuitas gabungan pemegang saham yang terpisah. Penyesuaian nilai tukar tersebut tidak dimasukkan ke dalam laporan laba-rugi hingga operasional luar negeri telah terjual atau investasi telah diputuskan tidak bernilai.
2. Translasi saat Mata Uang Induk Perusahaan adalah Mata Uang Fungsional
    1. Aset dan kewajiban serta nonmoneter bernilai pada harga pasar saat itu ditranslasikan menggunakan nilai tukar yang berlaku pada saat laporan keuangan; item nonmoneter lainnya dan modal ditranslasikan pada kurs historis.
    2. Pendapatan dan beban ditranslasikan menggunakan nilai tukar rata-rata untuk periode kecuali item yang berhubungan dengan item nonmoneter (contoh: biaya penjualan dan beban depresiasi), yang ditranslasikan menggunakan kurs historis.
     3. Keuntungan dan kerugian translasi mata uang asing direfleksikan dalam pendapatan lancar.
 
3. Translasi saat Mata Uang Asing adalah Mata Uang Fungsional

          Usaha gabungan asing mungkin akan tetap mencatat pembukuannya dalam satu mata uang asing saat mata uang fungsionalnya adalah mata uang asing lain. Dalam situasi ini, laporan keuangan akan dihitung ulang dari mata uang local ke dalam mata uang fungsional (metode kurs sementara) lalu ditranslasikan ke dalam dolar AS menggunakan metode kurs saat ini. Translasi mata uang asing mengalami pengembangan dari masa ke masa karena semakin kompleks unsur-unsur yang terkandung ataupun faktor-faktor yang terdapat didalamnya.



BAB III
PENUTUP
3.1   Kesimpulan

Translasi mata uang asing adalah proses pelaporan informasi keuangan dari satu mata uang ke mata uang lainnya. Translasi mata uang asing terjadi karena beberapa alasan diantaranya: mencatat transaksi mata uang asing, memperhitungkan efeknya perusahaan terhadap translasi mata uang serta berkomunikasi dengan peminat saham asing. Translasi mata uang asing tidak sama dengan konversi karena tidak ada pertukaran fisik yang terjadi serta tidak ada transaksi terkait yang terjadi seperti bila dilakukan konversi. Terdapat beberapa pasar yang sering terjadi transaksi translasi mata uang asing yaitu pasar spot, forward dan swap. Translasi mata uang asing mengalami perkembangan dari masa ke masa mulai dari pra 1965 kemudian dilanjutkan tahun 1965-1975 lalu 1975-1981 dan yang terakhir adalah 1981 sampai dengan sekarang yang ditandai dengan FASB mengeluarkan Statement of Financial Accounting Standards No.52 pada tahun 1981.



DAFTAR PUSTAKA