AKUNTANSI
INTERNASIONAL
MAKALAH
STANDAR AUDIT
DAN AKUNTANSI GLOBAL
Disusun
Oleh :
Nama :
Novia Putri Indah Astarika
NPM :
26213537
Kelas :
4EB01
FAKULTAS
EKONOMI
UNIVERSITAS
GUNADARMA
2017
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, segala puji serta syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT, karena atas segala kuasa-Nya penulis mampu menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Standar Audit dan Akuntansi Global”. Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Akuntansi Internasional.
Penulis
mengucapkan terima kasih kepada Ibu Budiasih selaku Dosen Mata Kuliah Akuntansi
Internasional yang telah memberikan pembelajaran mengenai Akuntansi
Internasional, serta kepada seluruh pihak yang tidak bisa disebutkan satu
persatu yang telah memberikan dukungan baik berupa moril maupun materiil sehingga
penulisan makalah ini dapat segera terselesaikan.
Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat kepada penulis khususnya dan pembaca pada umumnya. Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna, untuk itu kritik serta saran yang sifatnya membangun penulis terima dengan segala kerendahan hati. Terima kasih.
Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat kepada penulis khususnya dan pembaca pada umumnya. Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna, untuk itu kritik serta saran yang sifatnya membangun penulis terima dengan segala kerendahan hati. Terima kasih.
Wassalamualaikum Wr. Wb.
Depok, Mei 2017
Novia Putri Indah Astarika
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Saat ini forum
akuntansi baik domestik, regional maupun internasional selalu melakukan
pembahasan mengenai IFRS (Internasional
Financial Reporting Standards). Pada negara maju dan berkembang pelaporan
keuangan berbasis IFRS telah menjadi sorotan di setiap negara dan secara
perlahan mulai berkembang di Eropa, Amerika Utara dan Asia yang melakukan
konvergensi IFRS dan menilai bahwa memiliki manfaat dalam peningkatan arus
investasi global. Dengan hal tersebut memungkinkan adanya kemudahan akses perusahaan
domestik melakukan ekspansi secara internasional tanpa kesulitan atas
penyesuaian laporan keuangan perusahaan tersebut nantinya di negara lain.
Konvergensi standar akuntansi internasional dan nasional
mencakup penghapusan berbagai perbedaan secara perlahan melalui upaya kerja
sama antara IASB (International
Accounting Standard Board), penentu standar nasional, dan kelompok lain
yang menginginkan solusi terbaik bagi persoalan akuntansi dan pelaporan.
Meskipun terdapat istilah penghapusan dalam makna konvergensi, namun
konvergensi bisa mencakup pembuatan standar baru yang belum tercantum dalam
standar yang sudah ada.
Konvergensi Akuntansi mencakup
konvergensi (1) standar akuntansi (yang membahas ukuran dan penyajian), (2)
penyajian terkait penawaran surat berharga dan daftar bursa efek yang dibuat
oleh perusahaan go public, dan (3) standar audit.
Dengan adanya konvergensi IFRS maka dapat menghasilkan keseragaman dalam
pelaporan keuangan di dunia internasional. Dengan hal ini dapat mempermudah
pihak yang berwenang aktif dalam ruang lingkup pelaporan keuangan, baik pembuat
standar, perusahaan, regulator, maupun auditor dalam memahami penerapan IFRS di
berbagai negara.
1.2 Rumusan Masalah
Adapun
rumusan masalah dalam penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :
- Bagaimana survei konvergensi internasional ?
- Bagaimana dengan beberapa peristiwa penting dalam sejarah penyusunan standar akuntansi internasional ?
- Bagaimana ikhtisar organisasi besar internasional yang mendukung konvergensi akuntansi?
- Bagaimana dengan International Accounting Standards Board (IASB) ?
- Bagaimana dengan International Organization of Securities Commissions (IOSCO) ?
- Bagaimana dengan International Federation of Accountants (IFAC) ?
- Bagaimana dengan International Standards of Accounting and Reporting (ISAR) ?
- Bagaimana dengan Organization for Economic Cooperation and Development (OECD) ?
1.3 Tujuan Penulisan
Adapun
tujuan dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :
- Agar dapat memahami survei konvergensi internasional.
- Agar dapat memahami beberapa peristiwa penting dalam sejarah penyusunan standar akuntansi internasional.
- Agar dapat memahami ikhtisar organisasi besar internasional yang mendukung konvergensi akuntansi.
- Agar dapat memahami International Accounting Standards Board (IASB).
- Agar dapat memahami International Organization of Securities Commissions (IOSCO).
- Agar dapat memahami International Federation of Accountants (IFAC).
- Agar dapat memahami International Standards of Accounting and Reporting (ISAR).
- Agar dapat memahami Organization for Economic Cooperation and Development (OECD).
1.4 Manfaat Penulisan
Penulisan
makalah ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi para pembaca, khususnya
dalam memberikan informasi dan pengetahuan mengenai standar audit dan akuntansi
global.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Survei Konvergensi Internasional
2.1.1 Manfaat Konvergensi Internasional
Pendukung konvergensi internasional
menyatakan bahwa banyak manfaat yang telah dirasakan dengan adanya konvergensi.
Terakhir, surat kabar terkini mengusulkan adanya “global GAAP (prinsip
akuntansi berlaku umum)”, yang keuntungannya antara lain:
- Standar laporan keuangan berkualitas tinggi yang digunakan secara konsisten diseluruh dunia dapat meningkatkan efisiensi dalam alokasi modal. Biaya modal akan dikurangi.
- Para investor dapat mengambil keputusan yang lebih baik dalam berinvestasi. Portofolio lebih bermacam-macam dan risiko keuangan dapat dikurangi. Transparansi dan persaingan di pasar global akan lebih terjaga.
- Perusahaan-perusahaan dapat meningkatkan strategi dalam mengambil keputusan mengenai merger dan akuisisi area usaha.
- Pengetahuan dan keahlian akuntansi dapat ditansfer tanpa batasan ke seluruh dunia.
- Ide-ide terbaik yang muncul dari aktivitas berstandar nasional dapat ditonjolkan dalam mengembangkan standar global dengan kualitas terbaik.
Sebagian
argumen mengenai konvergensi akuntansi memiliki tujuan untuk meningkatkan
efisiensi dalam operasional dan alokasi di pasar modal.
2.1.2 Harmonisasi Internasional
“Harmonisasi”
merupakan proses untuk menigkatkan kompatibilitas (kesesuaian) praktik
akuntansi dengan menentukan batasan-batasan seberapa besar praktik-prkatik
tersebut dapat beragam. Standar harmonisasi ini bebas dari konflik logika dan
dapat meningkatkan komparabilitas (daya banding) informasi keuangan yang
berasal dari berbagai negara. Upaya untuk melakukan harmonisasi standar
akuntansi telah dimulai jauh sebelum pembentukan Komite Standar Akuntansi
Internasional pada tahun 1973. Harmonisasi akuntansi internasional merupakan
salah satu isu terpenting yang dihadapi oleh pembuat standar akuntansi, badan pengatur
pasar modal, bursa efek, dan mereka yang menyusun atau menggunakan laporan
keuangan.
Harmonisasi akuntansi mencakup
harmonisasi :
- Standar akuntansi (yang berkaitan dengan pengukuran dan pengungkapan).
- Pengungkapan yang dibuat oleh perusahaan-perusahaan publik terkait dengan penawaran surat berharga dan pencatatan pada bursa efek.
- Standar audit.
2.2
Beberapa Peristiwa Penting Dalam Sejarah Penyusunan Standar Akuntansi
Internasional
1959
– Jacob
Kraayenhof, mitra pendiri sebuah firma akuntan independen Eropa yang utama,
mendorong agar usaha pembuatan standar akuntansi internasional dimulai.
1961–
Group
d’Etudes, yang terdiri dari akuntan professional yang berpraktik, didirikan di
Eropa untuk memberikan nasihat kepada pihak berwenang Uni Eropa dalam
masalah-masalah yang menyangkut akuntansi.
1966–
Kelompok Studi Internasional Akuntan didirikan oleh institute professional di
Kanada, Inggris, dan Amerika Serikat.
1973–
Komite Standar Akuntansi Internasional (Internasional Accounting Standard
Committee-IASC) didirikan.
1976–
Organisasi untuk Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (Organization for Economic
Coorporation and Development-OECD) mengeluarkan Deklarasi Investasi dalam
Perusahaan Multinasional yang berisi panduan untuk “Pengungkapan Informasi”.
1977–
Federasi Internasional Akuntan (International Federation of Accounting-IFAC)
didirikan.
1977–
Kelompok Para Ahli yang ditunjuk oleh Dewan Ekonomi dan Sosial Perserikatan
Bangsa-bangsa mengeluarkan laporan yang terdiri dari empat bagian mengenai
Standar Internasional Akuntansi dan Pelaporan bagi Perusahaan Transnasional.
1978–
Komisi Masyarakat ropa mengeluarkan Direktif Keempat sebagai langkah pertama
menuju harmonisasi akuntansi Eropa.
1981–
IASC mendirikan kelompok konsultatif yang terdiri dari organisasi nonanggota
untuk memperluas masukan-masukan dalam pembuatan standar internasional.
1984–
Bursa Efek London menyatakan bahwa pihaknya berharap agar perusahaan-perusahaan
yang mencatatkan sahamnya tetapi tidak didirikan di Inggris atau Irlandia
menyesuaikan dengan standar akuntansi internasional.
1987–
Organisasi Internasional Komisi Pasar Modal (IOSCO) menyatakan dalam konferensi
tahunannya untuk mendorong penggunaan standar yang umum dalam praktik akuntansi
dan audit.
1989–
IASC mengeluarkan Draf Eksposure 32 mengenai perbandingan laporan keuangan.
Kerangka Dasar untuk Penyusunan dan Penyajian Laporan Keuangan diterbitkan
aoleh IASC.
1995–
Dewan IASC dan Komisi Teknis IOSCO menyetujui suatu rencana kerja yang
penyelesaiannya kemudian berhasil mengeluarkan IAS yang membentuk satu kelompok
inti standar yang komprehensif. Keberhasilan dalam penyelesaian standar-standar
ini menmungkinkan Komisi Teknis IOSCO untuk merekomendasikan pengesahan IAS
dalam pengumpulan Modal lintas batas dan keperluan pencatatan saham di seluruh
pasar global.
1995–
Komisi Eropa mengadopsi sebuah pendekatan daru dalam harmonisasi akuntansi yang
akan memungkinkan penggunaan IAS oleh perusahaan-perusahaan yang melakukan
pencatatan saham dalam pasar modal internasional.
1996–
Komisi Pasar Modal AS (SEC) mengumumkan bahwa pihaknya ”….mendukung tujuan IASC
untuk mengembangkan, secepat mungkin, standar akuntansi yang dapat digunakan
untuk menyusun laporan keuangan yang dapat digunakan dalam penawaran surat
berharga lintas batas.
1998–
IOSCO menerbitkan laporan “Standar Pengungkapan Internasional untuk Penawaran
Lintas Batas dan Pencatatan Saham Perdana bagi Emiten Asing”.
1999–
Forum Internasional untuk Pengembangan Akuntansi (International Forum on Accountancy Development-IFDA) bertemu untuk
pertama kalinya pada bulan Juni.
2000–
IOSCO menerima, secara keseluruhan, seluruh 40 standar inti yang disusun oleh
IASC sebagai jawaban atas daftar keinginan IOSCO tahun 1993.
2001–
Komisi Eropa mengusulkan sebuah aturan yang akan mewajibkan seluruh perusahaan
EU yang tercatat sahamnya pada suatu
pasar yang diregulasi untuk menyusun akun-akun konsolidasi sesuai dengan IAS
selambatnya tahun 2005.
2001–
Badan Standar Akuntansi Internasional (Internastiaonal
Accounting Standars Board-IASB) menggantikan IASC dan mengambil alih
tanggung jawabnya per tanggal 1 April.
Standar IASB disebut sebagai Standar Pelaporan Keuangan Internasional
(IFRS) dan termasuk didalamnya IAS yang dikeluarkan oleh IASC.
2002–
Parlemen Eropa menyetujui proposal Komisi Eropa bahwa secara nyata seluruh
perusahaan EU yang tercatat sahamnya harus mengikuti standar IASB dimulai selambat-lambatnya
tahun 2005 dalam laporan keuangan konsolidasi. Negara-negara anggota dapat
memperluas ketentuan ini terhadap laporan keuangan perusahaan-perusahaan yang
tidak melakukan pencatatan saham dan perusahaan secara individu. Dewan Eropa
kemudian mengadopsi aturan yang memungkinkan hal ini tercapai.
2002–
IASB dan FASB menandatangani “Perjanjian Norwalk” yang berisi komitmen bersama
terhadap konvergensi standar akuntansi internasional dan AS.
2003–
Dewan Eropa menyetujui Direktif EU Keempat dan Ketujuh yang diamandemen, yang
menghapuskan ketidakkonsistenan antara direktif lama dengan IFRS.
2003–
IASB menerbitkan IFRS 1 dan revisi terhadap 15 IAS.
2.3
Ikhtisar Organisasi Besar Internasional Yang Mendukung Konvergensi Akuntansi
Enam organisasi telah menjadi pemain
kunci dalam menetukan standar akuntansi internasioanl dalam memajukan
penyelarasan akuntansi internasional :
- International Accounting Standards Board (IASB)
- Commision of the European Union (EU)
- Internasional Organization of Securities Commisions (IOSCO)
- International Federation of Accountants (IFAC)
- United Nation Intergovernmental Working Group of Experts on Standard of Accounting And Reporting (ISAR), bagian dari United Nations Conference on Trade and Development (UNCTAD)
- Organization for Economic Cooperation and Development Working Group on Accounting Standards (OECD Working Group).
2.4 International
Accounting Standards Board (IASB)
International
Accounting Standards Board (IASB), yang tadinya bernama IASC,
merupakan badan penetapan standar independen untuk sektor pribadi yang
didirikan pada 1973 oleh organisasi akuntansi profesional di sembilan negara
dan direstrukturisasi pada tahun 2001. Sebelum direstrukturisasi, IASC
mengeluarkan 41 Standar Akuntansi Internasional (IAS) dan Kerangka Kerja dalam
Penyusunan dan Penyampaian Laporan Keuangan. IASB memiliki tujuan sebagai
berikut :
- Mengembangkan untuk kepentingan publik, seperangkat standar akuntansi yang berkualitas tinggi, mudah dimengerti dan tidak sulit dilaksanakan, yang menuntut informasi berkualitas tinggi, transparansi dan sebanding mengenai laporan keuangan dan kondisi keuangan lainnya.
- Memajukan penggunaan dan penerapan yang tepat dari standar-standar yang dibuat.
- Memperhatikan kebutuhan khusus perusahaan kecil menengah dan perkembangan ekonomi guna memenuhi tujuan nomor (1) dan (2).
- Meningkatkan kualitas konvergensi standar akuntansi di setiap negara serta Standar Akuntansi International dan Standar Pelaporan Keuangan International.
Struktur IASB Baru
IASB
telah direstrukturisasi bertemu untuk pertama kalinya di tahun 2001.
Kepengerusan IASB setelah diubah antara lain :
- Dewan Pengawas, IASB memiliki 22 pengawas: enam dari Maerika Utara, enam dari Amerika Utara, enam dari Eropa, enam dari wilayah Asia/Pasifik, dan empat dari wilayah lainnya.
- Badan Pengurus IASB, Badan ini membangun dan meningkatkan standar laporan dan akuntansi keudalam dalam berbisnis.
- Dewan Penasihat Standar, Dewan Penasihat Standar yang anggotanya ditunjuk oleh pengawas. Tanggung jawab yang dilakukan adalah memberikan nasihat pada badan pengurus mengenai agenda dan prioritasnya, memberikan informasi pada badan pengurus mengenai gambaran kepengurusan dan individu yang ada dalam dewan ini dalam kegiatan-kegiatan pembuatan standar utama, dan memberikan nasihat lainnya kepada badan pengurus dan pengawas.
- International Financial Reporting Interpretations Committee (IFRIC), IFRIC menginterpretasi penggunaan Standar Akuntansi Internasional dan Standar Laporan Keuangan Internasional dan memberikan arahan interpretasi naskah dan meninjau komentar publik mengenai naskah tersebut, serta mendapatkan persetujuan dari badan pengurus untuk menyetujui interprestasinya.
IASB
mengikuti proses yang diperlukan dalam penyusunan standar akuntansi. Setiap
standar, IASB biasanya menerbitkan naskah diskusi yang berisi
persyaratan-persyaratan yang mungkin diajukan dalam pembuatan standar, serta berisi
argumen-argumen yang mendukung dan menentang setiap standar.
2.5 International
Organization of Securities Commissions (IOSCO)
Organisasi Internasional Komisi Pasar
Modal (International Organization of
Securities Commissions - IOSCO) beranggotakan sejumlah badan regulator
pasar modal yang ada di lebih dari 100 negara. Menurut bagian pembukaan
anggaran IOSCO : Otoritas pasar modal memutuskan untuk bekerja bersama-sama
dalam memastikan pengaturan pasar yang lebih baik, baik pada tingkat domestik
maupun internasional, untuk mempertahankan pasar yang adil, efisien dan sehat. Menurut
bagian pembukaan anggaran IOSCO :
- Saling menukarkan informasi berdasarkan pengalaman masing-masing untuk mendorong perkembangan pasar domestik.
- Menyatukan upaya-upaya untuk membuat standar dan pengawasan efektif terhadap transaksi surat berharga internasional.
- Memberikan bantuan secara bersama-sama untuk memastikan integritas pasar melalui penerapan standar yang ketat dan penegakkan yang efektif terhadap pelanggaran.
IOSCO
telah bekerja secara ekstensif dalam pengungkapan internasional dan standar
akuntansi memfasilitasi kemampuan perusahaan memperoleh modal secara efisien
melalui pasar global surat berharga. Tujuan utamanya adalah untuk memfasilitasi
proses yang dapat digunakan para penerbit saham kelas dunia untuk memperoleh
modal dengan cara yang paling efektif dan efisien pada seluruh pasar modal yang
terdapat permintaan investor. Komite ini bekerja sama dengan IASB, antara lain
dengan memberikan masukan terhadap proyek-proyek IASB.
2.6 International
Federation of Accountants (IFAC)
IFAC merupakan organisasi tingkat dunia
yang memiliki 159 organisasi anggota di 118 negara, yang mewakili lebih dari
2,5 juta orang akuntan. Didirikan tahun 1977, dimana misinya adalah untuk
mendukung perkembangan profesi akuntansi dengan harmonisasi standar sehingga
akuntan dapat memberikan jasa berkualitas tinggi secara konsisten demi
kepentingan umum.
Majelis IFAC, yang bertemu setiap 2,5
tahun, memiliki seorang perwakilan dari setiap organisasi anggota IFAC. Majelis
ini memiliki suatu dewan, yang terdiri dari para individu yang berasal dari 18
negara yang dipilih untuk masa 2,5 tahun. Dewan ini, yang bertemu 2 kali setiap
tahunnya, menetapkan kebijakan IFAC dan mengawasi operasinya. Administrasi
harian dilakukan oleh Sekretariat IFAC yang berlokasi di New York, yang
memiliki staf professional akuntansi dari seluruh dunia. Untuk menjalankan
agenda-agenda teknisnya, IFAC telah membentuk komite - komite berikut:
Pendidikan; Etika; Akuntansi keuangan dan manajemen; Praktik auditung
internasional; Auditing dalam lingkungan EDP (Electronic Data Processing); Perencanaan; Sektor Publik; dan
Kongres dunia.
Dalam penyusunan standar
internasonal, hanya International
Auditing Practices Committee IFAC yang berwenang untuk mengeluarkan, atas
nama Dewan IFAC, draft - draft exposure
dan pedoman - pedoman yang berkaitan dengan praktik auditing yang diterima dan
bentuk dan isi laporan auditing.
2.7 International
Standards of Accounting and Reporting (ISAR)
ISAR
dibentuk pada tahun 1982 dan merupakan satu-satunya kelompok kerja antar
pemerintah yang membahas akuntansi dan audit pada tingkat perusahaan. Mandat
khususnya adalah untuk mendorong harmonisasi standar akuntansi nasional bagi
perusahaan. ISAR mewujudkan mandat tersebut melalui pembahasan dan pengesahan
praktik terbaik, termasuk yang direkomendasikan oleh IASB. ISAR merupakan
pendukung awal atas pelaporan lingkungan hidup dan sejumlah inisiatif terbaru
berpusat pada tata kelola perusahaan dan akuntansi untuk perusahaan berukuran
kecil dan menengah. ISAR juga telah melakukan proyek bantuan teknis di sejumlah
wilayah, Uzbekistan, serta merancang dan mengembangkan program pembelajaran
akuntansi jarak jauh di wilayah Afrika yang berbahasa Prancis. ISAR update
diterbitkan dua kali dalam setahun.
2.8 Organization
for Economic Cooperation and Development (OECD)
OECD
merupakan organisasi internasional negara-negara industri maju yang
berorientasi ekonomi pasar. Dengan keanggotaan yang terdiri dari negara-negara
industri maju yang lebih besar, OECD sering menjadi lawan yang tangguh terhadap
badan-badan lain (seperti PBB atau Konfederasi Internasional Persatuan
Perdagangan Bebas) yang memiliki kecenderungan untuk melakukan tindakan yang
bertentangan dengan kepentingan anggota-anggotanya.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
“Harmonisasi”
merupakan proses untuk menigkatkan kompatibilitas (kesesuaian) praktik
akuntansi dengan menentukan batasan-batasan seberapa besar praktik-prkatik
tersebut dapat beragam. Standar akuntansi internasional digunakan sebagai hasil
dari : (1) Perjanjian internasional atau politis. (2) Kepatuhan secara sukarela
(atau yang didorong secara professional). (3) Keputusan oleh badan pembuat
standar akuntansi internasional. Enam organisasi telah menjadi pemain utama dalam
penentuan standar akuntansi internasional dan dalam mempromosikan harmonisasi
akuntansi internasional : Badan Standar Akuntansi International (IASB), Komisi
Uni Eropa (EU), Organisasi Internasional Komisi Pasar Modal (IOSCO), Federasi
Internasional Akuntan (IFAC), Kelompok Kerja Ahli Antarpemerintah Perserikatan
Bangsa-bangsa atas Standar Internasional Akuntansi dan Pelaporan (International Standars of Accounting and
Reporting – ISAR), bagian dari Konferensi Perserikatan Bangsa-bangsa dalam
Perdagangan dan Pembangunan (United
Nations Conference on Trade and Development – UNCTAD), Kelompok Kerja dalam
Standar Akuntansi Organisasi Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (Kelompok Kerja
OEDC).
DAFTAR PUSTAKA